Orang Yang terlahir pada tanggal 13 Mei - 22
Juni, mereka itu dapat disebut orang "SADDHA"
karena pada saat itu adalah mangsa "Saddha"
yang berorbit selama 41 hari di langit belahan
Timur Laut. Peristiwa mangsa itu candranya,
"Tirta Sah Saka Sasana", yang artinya "Air
Lenyap Dari Tempatnya". Mangsa itu dalam
pengaruh Batari Sri dan Batara Sadana.
Batara Sri sebenarnya adalah Puteri Batara
Hyanq Wimaka, isteri Batara Wisnu. Konon pada
jaman Purwacarita menjelma sebagai puteri
Prabu Srimahapunggung di kerajaan Medang
Kamulan. Sedang Batara Sadana adalah adik
Batari Sri.
Batari Sri dan Batara Sadana adalah Dewa yang
bertugas membagi rejeki kepada umat manusia.
Yang kemudian orang menyebutnya Batara Sri
Sadana saja. Walaupun sebutannya hanya satu,
sesungguhnya adalah dua Dewa. Maka orang
kelahiran mangsa "SADDHA" mempunyai watak
kembar.
Pada umumnya orang Saddha mempunyai
kecerdasaan yang luar biasa. Selain
kecerdasannya juga mempunyai felling Yang
kuat pula. Sehingga langkahnya lebih berhati-
hati.
Bergaul dengan orang Saddha pada umumnya
sangat menyenangkan. Karena kecerdasaan
otaknya, maka orang Saddha dapat membantu
untuk memecahkan berbagai kesulitan sahabat-
sahabatnya. Ditambah lagi keistimewaan orang
Saddha yang pandai bergaul dan dapat
menempatkan diri dengan tata kesopanan dan
penampilan yang berkesan. Sehingga banyak
orang senang padanya.
Tetapi sayangnya orang Saddha tidak dapat
membuat suatu keputusan yang tepat. walaupun
dia mempercayai seseorang, tetapi di lubuk
hatinya merasa curiga kepada orang
kepercayaannya itu.
Begitu pula dalam hal pekerjaan yang
dilakukannya, terkesan hanya coba-coba.
Akibatnya dia tidak akan mendapatkan suatu
keuntungan apapun dari jerih payahnya itu.
Karena sebelum pekerjaan itu tuntas sudah
ditinggalkannya.
Keputusan-keputusannya sering mendua, dalam
keragu-raguan. Dalam waktu yang relatif singkat
keputusannya dapat berubah lagi. Oleh
karenanya sering membuat orang kebingungan
atas keputusannya. Karenanya orang Saddha
dapat tergolong sering ingkar janji.
Sering terseret dalam kesulitan yang bersumber
dari ulahnya sendiri, yang semula bertujuan
untuk menolong orang lain. Tetapi sangat
berlebihan, sehingga dia tidak dapat
menyelesaikannya. Maka dia yang harus
menanggung segala akibatnya.
Dalam penampilan orang Saddha tampak selalu
rapi, dengan rambut yang tersisir rapi. Kerapian
menjadi kunci kemantapan langkah orang
Saddha dalam pergaulan. Sehingga
mendudukkan dia dalam tempat yang terhormat,
ditambah dengan tutur kata dan sopan santun
yang baik. Maka orang sering mengagumi dan
sekaligus memanfaatkan segala kekurangan yang
pernah diperbuat orang Saddha sebelumnya.
Kerap kali mengalami kesulitan keuangan dan
selalu saja mendapat bantuan dari orang-orang
yang berada di sekitarnya. Sebaliknya kalau
orang Saddha mendapat rejeki lebih, dibaginya
rejeki itu kepada orang lain. Hatinya selalu
hanyut sedih, kalau menyaksikan orang sedang
dirundung kesusahan.
Dalam hal pendidikan, orang Saddha sangat
mudah menerima pelajaran, bahkan dapat
mempelajari hal-hal yang tidak mungkin
dipelajari oleh orang lain. Baik itu tentang sains
maupun spiritual.
KEADAAN ALAM SEMESTA
Pada saat mangsa "SADDHA", keadaan
musimnya adalah Kemarau. Saat itu benar-benar
sudah tidak ada hujan. Angin berhembus dari
Timur menuju Barat dengan hembusan yang
sepoi-sepoi basa. Hawanya kalau siang terasa
panas, tetapi diwaktu malam sangat dingin.
Panen buah-buahan diantaranya, Jeruk Keprok,
Nanas, Apokat, dan buah Asam pun telah masak.
Panen padi di sawah hampir usai. Kemudian
jerami mulai dibakar dan dipersiapkan untuk
menanam palawija.
Sendang penampungan dari mata air, volume
airnya telah berkurang karena sudah tidak ada
air hujan lagi. Airnya melimpah ke selokan.
Orang mulai mengangsu karena sumurnya mulai
dangkal.
Para nelayan mulai mempersiapkan diri
menyelam ke dasar laut yang dangkal, untuk
memasang tiang-tiang penyangga getek tempat
orang menjala ikan di laut. Karena pada saat itu
gelombang laut tidak begitu besar, angin pun
sepoi-sepoi basa dari arah Timur ke Barat. Pada
musim itu di tepi laut sedang musim ikan Nus
atau Cumi-cumi.
KEADAAN FISIK
Orang kelahiran mangsa "SADDHA" rata-rata
bentuk tubuhnya tinggi besar, baik pria maupun
wanitanya. Wajahnya bulat telur dan licin
dengan mata bulat tajam. Bibirnya tipis dan
alisnya tebal. Walaupun bentuk tubuhnya tinggi
besar tetapi tidak berotot.
Kalau berjalan seperti tidak menginjak tanah.
Langkahnya lebar tetapi tidak tergesa-gesa,
kepala menunduk seolah menghitung
langkahnya yang kalem.
KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Anak-anak kelahiran mangsa "Saddha" pada usia
balita bentuk tubuhnya kurus. Sering rewel dan
susah makan. Bahkan sering pula menderita
sakit panas. Ketika sudah mulai berkembang dan
menginjak usia sekolah, mereka sering
mengajukan banyak pertanyaan yang sulit
kepada orang tuanya. Karena sifat anak
"Saddha" yang serba ingin tahu.
Sejak masih kanak-kanak sudah tidak mau
dikalahkan, apalagi diperintah. Dia menghendaki
kebebasan, tidak mau diperintah, tidak mau
didikte oleh siapapun. Sering pula berbantah,
tapi biasanya anak Saddha lah yang selalu
menang. Bahkan dengan orang tua sendiri sering
berdebat, tetapi karena biasanya anak Saddha
kata-katanya besar, maka orangtuanya pun tidak
dapat berkata apa-apa selain mengelus dada.
Dalam olah pikir, anak Saddha telah mulai
mengembangkan pikirannya dari buku bacaan
maupun menanggapi dari kata-kata orang
dewasa sekelilingnya. Senang merenung dan
mempergunakan khayalan pikirannya. Sehingga
dengan demikian, dia sering terserang penyakit
batuk dan paru-paru.
Rasa kasih sayangnya sangat tinggi, khususnya
terhadap sesama teman sebayanya, dan tidak
suka diusik bila sedang bermain.
Pada umumnya pertumbuhan tubuh anak
Saddha, sangat cepat besar. Lebih banyak
mempergunakan emosinya daripada
mempergunakan logika. Sehingga sering merasa
kurang puas terhadap keadaan lingkungannya.
KEADAAN MASA REMAJA
Kelanjutan masa kanak-kanak adalah masa
Remaja. Maka apa yang dialami remaja Saddha
selanjutnya adalah pembawaan dari masa
kanak-kanaknya dulu. Senang bertanya, banyak
mempergunakan perasaan dari pada pikiran,
Selalu merasa kurang puas, menginginkan
ketenangan. Merasa dirinya selalu diperlakukan
kurang adil oleh lingkungannya. Akhirnya sering
merenung, mengolah pikir dan ketegangan
syaraf.
Dalam dunia pendidikan, remaja Saddha
umumnya berhasil. Karena dia gemar belajar
dan membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
Bahkan senang pula membaca buku-buku
biografi tokoh dunia, ilmu pengetahuan maupun
politik, dan cerita tentang orang-orang yang
berhasil di dunia. Dari buku-buku itulah dia
akan berkhayal "kalau aku...". Khayalan itu akan
berkembang menjadi suatu cita- cita.
Tetapi karena sifatnya yang selalu mendua
akibat pengaruh dari Batara Sri dan Batara
Sadana yang kuat sekali. Maka keputusannya
sering berubah-ubah. Walaupun begitu, Untuk
membuktikan cita-citanya itu, orang Saddha
berusaha juga. Setelah dia menyadari bahwa
dirinya tiada ketentuan yang logis, maka dia
akan berusaha menekan diri. Mempergunakan
waktunya seefisien mungkin. Barulah dia dapat
membuktikan kebenaran janjinya. Tetapi hal itu
jarang sekali terjadi bagi orang Saddha.
Dalam dunia bisnis tidak akan berhasil, karena
tidak punya ketetapan hati. Lagi pula banyak
mempergunakan perasaan dari pada pikiran.
Pedagang harus menggunakan pikiran untuk
menggapai keuntungan. Kalau menggunakan
perasaan, akhirnya akan lemah dan menyerah.
Hubungannya dengan masyarakat
lingkungannya cukup baik. Karena itikadnya
yang baik dapat diterima oleh masyarakat, maka
dia mau berkorban apa saja untuk kepentingan
masyarakat. Bahkan jiwa berkorbannya itu
sangat kuat dan merepotkan dia sendiri. Tetapi
kalau masyarakat sekelilingnya mengacuhkan
dirinya, diapun akan berbuat hal yang sama.
Tapi yang sebenarnya terjadi, adalah karena
orang-orang disekitarnya tidak tahu kemauan
orang Saddha itu.
Yang paling bermanfaat adalah kalau orang
Saddha itu menjadi tokoh masyarakat, pemimpin
partai politik, asosiasi, pimpinan organisasi, atau
kelompok kegiatan apa saja. Karena dengan
demikian dia akan mendapat kesempatan
menyampaikan gagasan-gagasan yang umumnya
sangat cemerlang, sehingga bisa memajukan
organisasi yang dipimpinnya itu.
CIRI KHAS
Tanda khas yang dimiliki orang kelahiran
mangsa "Saddha" terutama pada postur tubuh
yang jangkung dan tidak berotot. Penampilannya
malu-malu kucing, dengan dandanan rapi,
rambut tersisir rapi. Tingkah lakunya lembut
dan sopan.
Menilik dari kebiasaannya sehari-hari, orang
Saddha mempunyai kebiasaan tidak mau diam.
Selalu ada-ada saja yang dikerjakan.
Mengerjakan apa saja, walaupun pekerjaan itu
tidak berguna.
Dalam pergaulan, kalau kita menemui seseorang
yang tidak mau dikalahkan bicaranya dan selalu
menonjolkan "Aku"nya, itulah salah satu watak
orang Saddha. Begitu pula kalau ada seseorang
yang memberikan bantuan kepada sahabatnya
hingga belebih-lebihan hingga dia sendiri
mendapat kesulitan, itu pun termasuk prilaku
orang Saddha. Kalau pria banyak dikerumuni
wanita (Playboy).
IKATAN PERSAHABATAN
Dalam tata kehidupan ini selalu ada berpasang-
pasangan, siang dan malam, pria dan wanita,
baik dan buruk, susah dan gembira, dan begitu
pula dalam pergaulan.
Sahabat adalah orang yang termasuk dekat
dengan kita, sahabat lebih dari kawan lebih pula
dari saudara. Karena sahabat tempat kita
mencurahkan perasaan dan mempercayakan
rahasia pribadi.
Maka untuk mendapatkan sahabat itu juga
tidaklah gampang. Tidak segampang mencari
kenalan atau kawan. Adalah hubungannya
dengan jiwa, perasaan yang paling dalam. Tentu
saja kecocokan ada diantara dua hati.
Bagi orang Saddha sahabat yang cocok adalah
orang "KAPAT" (19 September - 13 Oktober).
Selain itu cocok pula dengan orang kelahiran
mangsa "KAWOLU" (4/5 Februari - 1 Maret).
Persahabatan Saddha dengan Kapat ini ibarat
tempat nasi mendapat tutup, bisa saling mengisi
dalam hal berkarya. Si Saddha pencetus ide-ide
dan si Kapat yang mempertimbangkan, sehingga
tewujud cita-cita orang Saddha itu , sehingga
Tidak hanya bergantung diatas bintang. begitu
pula dengan orang Kawolu, bagaikan gayung
bersambut.
KEADAAN KESEHATAN
Orang kelahiran "Saddha" pada umumnya
tingkat kesehatannya kurang balk. Sejak masih
kanak-kanak sering kena penyakit, sakit kepala,
batuk, dan radang paru-paru.
Penyakit itu akan terbawa ketika mencapai usia
Remaja dan menjadi Orang Tua. Maka lebih baik
memelihara kesehatan daripada mengobati
setelah tertimpa penyakit. Kelemahan dirinya
telah diketahui, yaitu bagian paru-paru,
khususnya bagi mereka yang terlahir pada hari
Minggu Pon.
Menjaga kesehatannya dengan bersenam
kebugaran setiap pagi. Berolahraga yang ringan-
ringan saja, seperti lari pagi atau bulu tangkis.
Jangan terlalu memaksakan diri. Minum air
jernih setiap pagi sebanyak satu liter.
Bagi mereka yang terlahir pada hari Selasa
Kliwon jangan terlalu banyak berangan-angan
dan berkhayal, karena dapat mengganggu
kestabilan jiwa dan dapat terkena gangguan
syaraf. Karena kelemahannya terletak di otaknya
dan juga di jantung. Dianjurkan senam dan olah
raga teratur.
PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang Saddha bidang pekerjaan yang cocok
khususnya pekerjaan yang ada kaitannya dengan
dunia seni. Walau begitu pakar Astrologi Jawa
telah mengelompokan orang kelahiran Mangsa
"Saddha" dalam tiga kelompok. Masing-masing
kelompok ditinjau dari hari kelahirannya, yaitu:
1. Eka
Kelompok pertama adalah kelahiran hari
Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka yang terlahir
dalam kelompok ini, bidang pekerjaan yang
cocok untuk ditekuninya adalah dalam bidang
seni, yaitu sebagai pengarang, wartawan,
penulis skenario film, sinetron dan teater. Selain
itu berbakat pula sebagai penggerak massa.
2. Dwi
Kelompok kedua adalah kelahiran hari Senin.
Mereka yang termasuk dalam kelompok ini
mempunyai lapangan kerja yang cocok adalah
sebagai pengacara, notaris, sekretaris, atau guru.
Tetapi paling cocok sebenarnya adalah sebagai
Pelukis.
3. Tri
Kelompok ketiga adalah kelahiran hari Selasa,
Kamis dan Sabtu. Mereka yang terlahir pada
kebmpok ini mempunyai kesempatan kerja pada
bidang persurat kabaran dibagian percetakan
ataupun layout, kedokteran, sebagai pemandu
wisata, atau sebagai pegawai negeri. Dapat pula
bekerja pada sebuah perusahaan swasta, sebagai
apapun. Tetapi yang paling cocok dan bebas dari
campur tangan orang lain adalah sebagai
penerbit.
REJEKI & PENGHIDUPANNYA
Pada umumnya orang kelahiran mangsa
"SADDHA" penghidupannya kurang balk. Semua
itu dapat terjadi karena orang Saddha selalu
bimbang dan mendua hati, maka banyak
kesempatan emas yang terlepas. Begitu pula
dalam mengerjakan segala sesuatu sering
terburu-buru, yang akibatnya sering berbuat
kesalahan. Sehingga pekerjaannya itu sia-sia dan
menanggung rugi. Dengan demikian selalu
kekurangan uang dan selalu dirundung hutang.
Walaupun begitu, ahli Astrologi Jawa telah
mengelompokkan orang kelahiran mangsa
"Saddha" menjadi tiga kelompok. Dengan
pedoman pada hari kelahirannya, yaitu:
1. Eka
Kelompok pertama adalah kelahiran hari
Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka yang terlahir
dalam kelompok ini, rejeki dan penghidupannya
agak kurang balk, dia harus berjuang gigih untuk
memperjuangkan kehidupannya. Tetapi setelah
usia 30 tahun bagi mereka yang terlahir pada
hari Minggu Wage, Rabu Wage, Minggu Pon,
Rabu Legi, Jumat kliwon, Minggu Paing, Rabu
Pon, Rabu kliwon, Jumat Pahing, kehidupannya
akan menjadi baik. Sedangkan selain Weton-
weton tersebut, harus lebih banyak berjuang dan
jangan berputus asa.
2. Dwi
Kelompok kedua ini adalah kelahiran hari Senin.
Mereka yang terlahir pada kelompok ini
mempunyai nasib yang lebih baik dari yang
pertama. Tetapi sering pula mengalami kesulitan,
karena sikapnya yang mendua, pembimbing, dan
kurang tegas mengambil sikap. Tetapi setelah
mencapai usia 30 tahun bagi yang lahir hari
Senin Legi, Senin Pon, Senin Kliwon, keadaannya
akan menjadi lebih baik. Bagi mereka yang tidak
masuk dalam weton tersebut jangan berkecil
hati, karena akan baik juga pada usia setelah
mencapai 35 tahun. Pada hari tua akan
mendapat keberhasilan setelah dapat
mengetahui jati dirinya, karena akan lebih
berhati-hati dalam langkahnya.
3. Tri
Kelompok ketiga ini terlahir pada hari Selasa,
Kamis dan Sabtu. Mereka yang termasuk dalam
kelompok ini keadaan penghidupannya baik
sekali. Semua itu dapat terjadi karena orang
yang terlahir dalam kelompok ini lebih realistis.
Mau menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Mau mempergunakan rasio. Walaupun sifat
bimbang dan keraguan itu ada, tetapi dapat
terkendalikan dengan pikiran yang sehat dan
realitis. Dalam usia 24 tahun sudah mulai baik
ekonominya, mereka itu adalah kelahiran Kamis
Legi, Sabtu Legi dan Sabtu Kliwon. Sedangkan
yang terlahir pada weton lainnya, akan mulai
berhasil pada usia 29 tahun. Tetapi pada
umumnya kelahiran kelompok ketiga ini akan
mengalami kehidupan yang baik dihari tua, kaya
raya dan bahagia.
SAAT YANG BAIK
Orang kelahiran mangsa "Saddha" akan
menemukan suatu hari yang baik dan sangat
terkesan. Waktu itu adalah saat sinar paling
terang terpancar dari kedudukan mangsa
"Saddha" pada tanggal 18 Februari.
Lebih-lebih kalau tanggal tersebut jatuh pada
hari Rabu atau Sabtu. Karena pada hari-hari
tersebut dapat dipergunakan untuk segala
keperluan yang penting. Akan berhasil dengan
baik sampai dikemudian hari akan membawa
keberuntungan.
HOBI
Orang kelahiran mangsa "SADDHA," mempunyai
berbagai hobi, antara lain:
1. Melukis, termasuk Koleksi Lukisan.
2. Seni Tari dan Seni Pentas.
3. Mendaki Gunung dan Alam terbuka.
4. Membaca, buku-buku non fisik dan fiksi.
5. Belajar Atodidak.
6. Mendengarkan musik, Pop, dan musik yang
iramanya tenang.
7. Mempelajari ilmu Spiritual, Parapsikologi.
8. Pesta dan Makan enak.
9. Koleksi barang kuno, termasuk Pusaka, Keris.
Demikian beberapa hobi yang dinikmati oleh
orang kelahiran mangsa "Saddha" sebagai suatu
perwujudan gejolak Jiwanya.
JODOH
Dalam hal perjodohan bagi orang Saddha
tidaklah terlalu sulit, karena didalam pergaulan
sehari-hari cukup menarik dan ada
pengagumnya. baik itu Saddha pria maupun
Saddha wanita.
Tetapi pacar yang akan jadi pasangan hidupnya
telah ditentukan kecocokannya,
keharmonisannya, dan benar-benar langgeng
abadi. Bagi orang Saddha yang paling cocok
adalah dengan orang kelahiran pada mangsa
"KAPAT" (19 September - 13 Oktober). Tetapi
juga dapat cocok dan serasi dengan kelahiran
mangsa "KAWOLU" (4/5 Februari - 1 Maret), dan
cocok pula dengan kelahiran mangsa "SADDHA".
Garis-garis perjodohan itu merupakan suatu
kesimpulan Astrologi Jawa. Tetapi tidak menutup
suatu kemungkinan untuk menikah dengan
mangsa kelahiran yang lainnya. Namun ada
kendala yang berakibat rumah tangga itu akan
retak dan tidak harmonis. Bahkan bisa terjadi
peristiwa "pisah ranjang" walaupun tampak dari
pandangan umum rukun dan satu rumah.
BATU PERMATA
Orang yang terlahir pada mangsa "SADDHA"
dapat mempergunakan beberapa batu permata
yang sesuai dan mendatangkan rasa percaya diri.
Beberapa jenis batu permata itu adalah:
1. Aquamarin = Batu sinar laut hijau
Batu permata ini warnanya hijau, ada pula yang
biru laut. Bagus sekali untuk Aksesori, baik
sebagai batu cincin, maupun liontin dan bros.
Khasiatnya dapat mencegah sakit lever, sakit
pencernaan, dan lemah badan.
2. Jamrud Hijau = Emerald
Jamrud Hijau merupakan batu permata yang
cocok bagi orang kelahiran mangsa "Saddha",
selain keindahannya sebagai aksesoris,
berkhasiat pula untuk melindungi diri dari sakit
kepala.
3. Agate = Akik (Berbagai warna)
Batu Permata ini umumnya digunakan untuk
batu cincin. Khasiatnya dapat untuk mencegah
demam, sakit perut, dan batuk-batuk.
WARNA
Ada beberapa jenis warna yang cocok dan ideal
bagi orang kelahiran mangsa "Saddha", yaitu
warna-warna yang paling apik untuk busana,
interior, maupun karpet lantai dan mebel.
Warna itu adalah Putih, Kuning, dan Biru Muda.
Dengan warna tersebut orang kelahiran mangsa
"Saddha" akan merasa srek dan apik. Sehingga
dalam penampilannya dapat bersikap optimis
pula.
BUNGA
Memilih bungapun, tidaklah sembarang pilih
asal bunga. Karena salah pilih bisa berabe
jadinya. Bagi orang mangsa Saddha, ada
beberapa jenis bunga yang cocok dan seperti
warnapun, bunga bisa mendatangkan inspirasi
dan asumsi bagi setiap orang.
Bunga-bunga yang cocok bagi orang "SADDHA"
adalah:
1. Bunga Melati
2. Bunga Gadena atau Ceplok Piring
3. Bunga lily Putih
4. Bunga Anyelir
5. Bunga Gradiol Biru
6. Bunga Anggrek Bulan.
Demikian beberapa jenis bunga yang apik dan
mendatangkan pengaruh positif bagi orang
kelahiran mangsa "Saddha", baik untuk dipasang
di ruang tamu, di kamar tidur, ataupun di
kantor.
Senin, 21 Maret 2016
Mongso saddha
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar