soewarsomandalaputra

Senin, 28 Maret 2016

Kalender bali

Kalender Saka Bali adalah sistem penanggalan yang
digunakan oleh orang Hindu Bali di pulau Bali dan Lombok .
Kalender Bali bisa dianggap istimewa sebab kalender Saka
Bali adalah penanggalan "konvensi". Tidak mutlak
astronomis seperti kalender Hijriyah , namun tidak pula
seperti kalender Jawa , tetapi 'kira-kira' ada di antara
keduanya.
Kalender Saka Bali tidak sama dengan Kalender Saka dari
India , namun kalender Saka yang sudah dimodifikasi dan
diberi tambahan elemen-elemen lokal.
Kalender Saka Bali bisa dikatakan merupakan penanggalan
syamsiah-kamariah (surya-candra) atau luni-solar . Jadi
penanggalan ini berdasarkan posisi matahari dan sekaligus
bulan . Dikatakan konvensi atau kompromistis, karena
sepanjang perjalanan tarikhnya masih dibicarakan
bagaimana cara perhitungannya.
Dalam kompromi sudah disepakati bahwa: 1 hari candra = 1
hari surya. Kenyataannya 1 hari candra tidak sama dengan
panjang dari 1 hari surya. Untuk itu setiap 63 hari (9 wuku )
ditetapkan satu hari-surya yang nilainya sama dengan dua
hari-candra. Hari ini dinamakan pangunalatri. Hal ini tidak
sulit diterapkan dalam teori aritmatika. Derajat ketelitiannya
cukup bagus, hanya memerlukan 1 hari kabisat dalam
seratusan tahun. [1]
Nama-nama bulan
No Penanggalan Bali Lama Hari
1 Kasa 30
2 Karo 29
3 Katiga 30
4 Kapat 29
5 Kalima 30
6 Kanem 29
7 Kapitu 30
8 Kawolu 29
9 Kasanga 30
10 Kadasa 29
11 Jiyestha 30
12 Sadha 29/(30)
Total 354/(355)
Panjang bulan
Dalam 1 bulan candra atau sasih, disepakati ada 30 hari
terdiri dari 15 hari menjelang purnama disebut penanggal
atau suklapaksa, diikuti dengan 15 hari menjelang bulan
baru (tilem) disebut panglong atau kresnakapsa . Penanggal
ditulis dari 1 pada bulan baru, sampai 15 yaitu purnama ,
menggunakan warna merah pada kalender cetakan. Setelah
purnama, kembali siklus diulang dari angka 1 pada sehari
setelah purnama sampai 15 pada bulan mati ( tilem )
menggunakan warna hitam. Dalam perhitungan matematis,
untuk membedakan warna, sering dipakai titi. Titi adalah
angka urut dari 1 yaitu bulan baru, sampai 30 pada bulan
mati. Angka 1 sampai 15 mewakili angka merah atau
penanggal, 16 sampai 30 mewakili angka 1 sampai 15
angka berwarna hitam atau panglong .
Panjang bulan surya juga tidak sama dengan panjang sasih
(bulan candra). Sasih panjangnya berfluktuasi tergantung
kepada jarak bulan dengan bumi dalam orbit elipsnya.
Sehingga kurun tahun surya kira-kira 11 hari lebih panjang
dari tahun candra. Untuk menyelaraskan itu, setiap kira-kira
3 tahun candra disisipkan satu bulan candra tambahan yang
merupakan bulan kabisat. Penambahan bulan ini masih agak
rancu peletakannya. Inilah tantangan bagi dunia aritmatika.
Idealnya awal tahun surya jatuh pada paruh-akhir sasih
keenam (Kanem ) atau paruh-awal sasih ketujuh (Kapitu ),
sehingga tahun baru Saka Bali (hari raya Nyepi ) selalu jatuh
di sekitar paruh-akhir bulan Maret sampai paruh-awal bulan
April .
Daftar bulan Bali matahari
No Penanggalan Jawa Awal Akhir
1 Kasa 23 Juni 2 Agustus
2 Karo 3 Agustus 25 Agustus
3 Katiga 26 Agustus 18 September
4 Kapat 19 September 13 Oktober
5 Kalima 14 Oktober 9 November
6 Kanem 10 November 22 Desember
7 Kapitu 23 Desember 3 Februari
8 Kawolu 4 Februari 1 Maret
9 Kasanga 2 Maret 26 Maret
10 Kadasa 27 Maret 19 April
11 Desta 20 April 12 Mei
12 Sada 13 Mei 22 Juni
Tahun Baru
Tahun baru bagi Kalender Saka Bali, diperingati sebagai hari
raya Nyepi, bukan jatuh pada sasih pertama (Kasa ), tetapi
pada sasih kesepuluh (Kadasa ). Idealnya pada penanggal 1,
yaitu 1 hari setelah bulan mati (tilem). Pada tahun 1993,
Hari raya Nyepi jatuh pada penanggal 2, diundur 1 hari,
karena penanggal 1 bertepatan dengan pangunalatri dengan
panglong 15 sasih Kasanga. Sekali lagi kompromi diperlukan
dalam perhitungan ini.
Sejak hari raya Nyepi , angka tahun Saka bertambah 1 tahun.
Menjadi angka tahun surya Masehi dikurangi 78. Dengan
demikian sasih- sasih sebelum itu berangka tahun Masehi
minus 79. Hal ini akan terasa janggal bagi pengguna
penanggalan Masehi, karena angka tahun sasih Kasanga
satu tahun di belakang angka tahun sasih Kedasa, dan
angka tahun dari sasih terakhir, Desta (Jiyestha) sama
dengan angka tahun berikutnya untuk sasih pertama ( Kasa ).

Kalender jawa

Kalender Jawa
Kalender Jawa atau Penanggalan Jawa adalah sistem
penanggalan yang digunakan oleh Kesultanan Mataram dan
berbagai kerajaan pecahannya dan yang mendapat
pengaruhnya. Penanggalan ini memiliki keistimewaan karena
memadukan sistem penanggalan Islam , sistem
Penanggalan Hindu, dan sedikit penanggalan Julian yang
merupakan bagian budaya Barat.
Sistem kalender Jawa memakai dua siklus hari: siklus
mingguan yang terdiri dari tujuh hari (Ahad sampai Sabtu)
dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari
pasaran . Pada tahun 1625 Masehi (1547 Saka ), Sultan
Agung dari Mataram berusaha keras menanamkan agama
Islam di Jawa. Salah satu upayanya adalah mengeluarkan
dekrit yang mengganti penanggalan Saka yang berbasis
perputaran matahari dengan sistem kalender kamariah atau
lunar (berbasis perputaran bulan). Uniknya, angka tahun
Saka tetap dipakai dan diteruskan, tidak menggunakan
perhitungan dari tahun Hijriyah (saat itu 1035 H). Hal ini
dilakukan demi asas kesinambungan, sehingga tahun saat
itu yang adalah tahun 1547 Saka diteruskan menjadi tahun
1547 Jawa.
Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah Kesultanan
Mataram: seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali Banten ,
Batavia dan Banyuwangi (=Balambangan). Ketiga daerah
terakhir ini tidak termasuk wilayah kekuasaan Sultan Agung.
Pulau Bali dan Palembang yang mendapatkan pengaruh
budaya Jawa, juga tidak ikut mengambil alih kalender
karangan Sultan Agung ini.
Daftar bulan Jawa Islam
Di bawah ini disajikan nama-nama bulan Jawa Islam.
Sebagian nama bulan diambil dari Kalender Hijriyah , dengan
nama-nama Arab, namun beberapa di antaranya
menggunakan nama dalam bahasa Sanskerta seperti Pasa,
Sela dan kemungkinan juga Sura. Sedangkan nama Apit dan
Besar berasal dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu . Nama-
nama ini adalah nama bulan kamariah atau candra (lunar).
Penamaan bulan sebagian berkaitan dengan hari-hari besar
yang ada dalam bulan hijriah, misalnya Pasa berkaitan
dengan puasa Ramadhan, Mulud berkaitan dengan Maulid
Nabi pada bulan Rabi'ul Awal, dan Ruwah berkaitan dengan
Nisfu Sya'ban di mana dianggap amalan dari ruh selama
setahun dicatat.
No Penanggalan Jawa Lama Hari
1 Sura 30
2 Sapar 29
3 Mulud 30
4 Bakda Mulud 29
5 Jumadilawal 30
6 Jumadilakir 29
7 Rejeb 30
8 Ruwah (Arwah, Saban) 29
9 Pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan) 30
10 Sawal 29
11 Sela ( Dulkangidah, Apit) * 30
12 Besar (Dulkahijjah) 29/(30)
Total 354/(355)
Nama-nama bulan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Warana • Sura, artinya rijal
2. Wadana • Sapar, artinya wiwit
3. Wijangga • Mulud, artinya kanda
4. Wiyana • Bakda Mulud, artinya ambuka
5. Widada •Jumadi Awal, artinya wiwara
6. Widarpa • Jumadi Akhir, artinya rahsa
7. Wilapa • Rejep, artiya purwa
8. Wahana • Ruwah, artinya dumadi
9. Wanana • Pasa, artinya madya
10. Wurana • Sawal, artinya wujud
11. Wujana • Sela, artinya wusana
12. Wujala • Besar, artinya kosong
Keterangan
Nama alternatif bulan Dulkangidah adalah Sela atau Apit.
Nama-nama ini merupakan peninggalan nama-nama Jawa
Kuno untuk nama musim ke-11 yang disebut sebagai Hapit
Lemah . Sela berarti batu yang berhubungan dengan lemah
yang artinya adalah “tanah”. Lihat juga di bawah ini.
Daftar bulan Jawa matahari
Pada tahun 1856 Masehi, karena penanggalan kamariah
dianggap tidak memadai sebagai patokan para petani yang
bercocok tanam, maka bulan-bulan musim atau bulan-bulan
surya yang disebut sebagai pranata mangsa , dikodifikasikan
oleh Sunan Pakubuwana VII[1] atau penggunaannya
ditetapkan secara resmi. Sebenarnya pranata mangsa ini
adalah pembagian bulan yang sudah digunakan pada zaman
pra-Islam, hanya saja disesuaikan dengan penanggalan
tarikh kalender Gregorian yang juga merupakan kalender
surya, dan meninggalkan tarikh Hindu; akibatnya umur
setiap mangsa berbeda-beda.
No Penanggalan Jawa Awal Akhir
1 Kasa 23 Juni 2 Agustus
2 Karo 3 Agustus 25 Agustus
3 Katiga (Katelu) 26 Agustus 18 September
4 Kapat 19 September 13 Oktober
5 Kalima 14 Oktober 9 November
6 Kanem 10 November 22 Desember
7 Kapitu 23 Desember 3 Februari
8 Kawolu 4 Februari 1 Maret
9 Kasanga 2 Maret 26 Maret
10 Kadasa 27 Maret 19 April
11 Dhesta* 20 April 12 Mei
12 Sadha* 13 Mei 22 Juni
Keterangan
Dalam bahasa Jawa Kuna mangsa kesebelas disebut
hapit lemah sedangkan mangsa keduabelas disebut sebagai
hapit kayu . Lalu nama dhesta diambil dari nama bulan ke-11
penanggalan Hindu dari bahasa Sanskerta jyes.t.ha dan
nama sadha diambil dari kata âs.âd.ha yang merupakan
bulan keduabelas.
Siklus windu
Oleh orang Jawa tahun-tahun digabung menjadi satu, yang
terdiri dari delapan tahun Jawa. Setiap satuan ini terdiri atas
8 tahun Jawa dan disebut windu . Windu sendiri bergulir
empat putaran (32 tahun Jawa) : Adi, Kuntara, Sangara, dan
Sancaya. Di bawah disajikan nama-nama tahun dalam satu
windu: [2]
# Nama Nama suro Hari
1 Alip Selasa Pon 354
2 Ehe Sabtu Pahing 355
3 Jimawal Kamis Pahing 354
4 Je Senin Legi 354
5 Dal Jumat Kliwon 355
6 Be Rabu Kliwon 354
7 Wawu Ahad Wage 354
8 Jimakir Kamis Pon 355
Total 2835
Jumlah 2835 hari genap dibagi 35 /selapan (hari pasaran)
Nama-nama tahun tersebut adalah sebagai berikut :
1. Purwana • Alip, artinya ada-ada (mulai berniat)
2. Karyana • Ehe, artinya tumandang (melakukan)
3. Anama • Jemawal, artinya gawe (pekerjaan)
4. Lalana • Je, artinya lelakon (proses, nasib)
5. Ngawana • Dal, artinya urip (hidup)
6. Pawaka • Be, artinya bola-bali (selalu kembali)
7. Wasana • Wawu, artinya marang (kearah)
8. Swasana • Jimakir, artinya suwung (kosong)
Pembagian pekan
Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa
Orang Jawa pada masa pra Islam mengenal pekan yang
lamanya tidak hanya tujuh hari saja, namun dari 2 sampai
10 hari. Pekan-pekan ini disebut dengan nama-nama
dwiwara, triwara , caturwara, pañcawara (pancawara ),
sadwara , saptawara, astawara dan sangawara . Zaman
sekarang hanya pekan yang terdiri atas lima hari dan tujuh
hari saja yang dipakai, namun di pulau Bali dan di Tengger ,
pekan-pekan yang lain ini masih dipakai.
Pekan yang terdiri atas tujuh hari dihubungkan dengan
sistem bulan-bumi. Gerakan (solah) dari bulan terhadap
bumi berikut adalah nama dari ke tujuh nama hari tersebut :
1. Radite • Minggu, melambangkan meneng (diam)
2. Soma • Senen, melambangkan maju
3. Hanggara • Selasa, melambangkan mundur
4. Budha • Rabu, melambangkan mangiwa (bergerak ke
kiri)
5. Respati • Kamis, melambangkan manengen (bergerak ke
kanan)
6. Sukra • Jumat, melambangkan munggah (naik ke atas)
7. Tumpak • Sabtu, melambangkan temurun (bergerak
turun)
Pekan yang terdiri atas lima hari ini disebut sebagai pasar
oleh orang Jawa dan terdiri dari hari-hari:
1. Legi
2. Pahing
3. Pon
4. Wage
5. Kliwon
Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan
sebagai berikut :
1. Kliwon • Asih, melambangkan jumeneng (berdiri)
2. Legi • Manis, melambangkan mungkur (berbalik arah
kebelakang)
3. Pahing • Pahit, melambangkan madep (menghadap)
4. Pon • Petak, melambangkan sare (tidur)
5. Wage • Cemeng, melambangkan lenggah (duduk)
Kemudian sebuah pekan yang terdiri atas tujuh hari ini, yaitu
yang juga dikenal di budaya-budaya lainnya, memiliki
sebuah siklus yang terdiri atas 30 pekan. Setiap pekan
disebut satu wuku dan setelah 30 wuku maka muncul siklus
baru lagi. Siklus ini yang secara total berjumlah 210 hari
adalah semua kemungkinannya hari dari pekan yang terdiri
atas 7, 6 dan 5 hari berpapasan.
Penampakan bulan dalam penanggalan jawa :
1. Tanggal 1 bulan Jawa, bulan kelihatan sangat kecil-
hanya seperti garis, ini dimaknakan dengan seorang bayi
yang baru lahir, yang lama-kelamaan menjadi lebih besar
dan lebih terang.
2. Tanggal 14 bulan Jawa dinamakan purnama sidhi, bulan
penuh melambangkan dewasa yang telah bersuami istri.
3. Tanggal 15 bulan Jawa dinamakan purnama, bulan
masih penuh tapi sudah ada tanda ukuran dan cahayanya
sedikit berkurang.
4. Tanggal 20 bulan Jawa dinamakan panglong, orang
sudah mulai kehilangan daya ingatannya.
5. Tanggal 25 bulan Jawa dinamakan sumurup, orang
sudah mulai diurus hidupnya oleh orang lain kembali seperti
bayi layaknya.
6. Tanggal 26 bulan Jawa dinamakan manjing, di mana
hidup manusia kembali ketempat asalnya menjadi rijal lagi.
7. Sisa hari sebanyak empat atau lima hari melambangkan
saat di mana rijal akan mulai dilahirkan kembali
kekehidupan dunia yang baru.
Referensi
Pigeaud, Th., 1938 , Javaans-Nederlands Woordenboek .
Groningen- Batavia : J.B. Wolters
Ricklefs, M.C., 1978 , Modern Javanese historical tradition:
a study of an original Kartasura chronicle and related
materials. London: School of Oriental and African Studies,
University of London

Neptu hari lan bulan dan tahun

TAHUN JAWA
CARA PENGHITUNGANNYA BERDASAR NEPTU
Setya Amrih Prasaja,S.S. [1]
A. PENGANTAR
Semenjak jaman dahulu sehingga sekarang ini orang Jawa
masih ada yang melestarikan serta menggunakan
perhitungan kalender Jawa, tahun Jawa atau juga dikenal
sebagai Anno Javanicus (AJ) merupakan ciptaan Kanjeng
Sultan Agung Hanyakrakusuma. Pada awalnya orang Jawa
menggunakan kalender Saka - Hindu, sehubungan semakin
banyaknya penganut Islam di tanah Jawa dan kerajaan
Islam Jawa - Mataram berada pada puncak kejayaannya,
maka Sultan Agung kemudian membuat perubahan besar -
besaran pada kalender Saka dan kalender Hijriyah, yang
kemudian dikenal sebagai Tahun Jawa.
Perubahan ini sendiri terjadi pada tanggal 8 Juli 1633 M,
atau bertepatan dengan tahun Saka 1555, dan tahun 1043
Hijriyah, bulan dalam Tahun Jawapun kemudian
diselaraskan dengan bulan dalam Tahun Hijriyah.
Meskipun tahun Jawa dan Hijriyah sama - sama
berdasarkan pada rotasi bulan, namun kedua tahun ini
berbeda sedikit dalam hal jumlah hari, jumlah hari tahun
Jawa 354 3/8 hari sedangkan tahun Hijriyah 354 11/30
hari. dalam tahun Hijriyah setiap 30 tahun ada 11 tahun
kabisat, namun pada tahun Jawa ada 3 tahun kabisat
dalam 8 tahun ( sewindu ) hal ini menyebabkan tahun
Jawa dan tahun Hiriyah bisa kembali sama, pada setiap
120 tahun sekali tahun Jawa maju sehari.
Tahun Jawa juga menyertakan sebuah rumus yang biasa
dikenal dengan neptu , neptu ini selalu menyertai bulan,
pasaran , dan hari dalam tahun Jawa, jadi setiap bulan,
pasaran , maupun hari selalu disertai dengan angka
neptu nya masing - masing, adapun neptu itu sendiri
menurut pengertian dalam kitab primbon berarti cecek atau
titik sebagai penanda bilangan. Menurut pengertian ini
maka bisa disimpulkan bahwa neptu merupakan titik
penanda bilangan yang menyertai nama tahun, bulan,
pasaran , dan hari dalam kalender Jawa.
B. NEPTU TAHUN, BULAN, PASARAN, DAN HARI
Tahun Jawa ini berhubung mengacu pada kalender Bulan
seperti halnya tahun Hijriyah maka, nama - nama bulan
serta hari dalam kalender Jawapun disesuaikan dengan
nama bulan dan hari dalam tahun Hijriyah hanya saja ada
beberapa yang sedikit berbeda seperti bisa dilihat pada
tabel di bawah ini ;
v BULAN JAWA - HIJRIYAH, BESERTA JUMLAH HARINYA
No
NAMA BULAN
JUMLAH HARI
Keterangan
1
SURA
30 HARI
2
SAPAR
29 HARI
3
MULUD
30 HARI
4
BAKDAMULUD
29 HARI
5
JUMADILAWAL
30 HARI
6
JUMADILAKIR
29 HARI
7
REJEB
30 HARI
8
RUWAH
29 HARI
9
PASA
30 HARI
10
SAWAL
29 HARI
11
DULKANGIDAH
30 HARI
12
BESAR
29 / 30 HARI
Kabisat
v BULAN JAWA - HIJRIYAH, BESERTA NEPTU NYA
NO
BULAN JAWA
BULAN HIJRIYAH
NEPTU
1
SURA
MUHARRAM
7
2
SAPAR
SAFAR
2
3
MULUD
RABIUL AWAL
3
4
BA'DA MULUD
RABIUL TSANI
5
5
JUMADIL AWAL
JUMADIL AWAL
6
6
JUMADIL AKIR
JUMADIL TSANI
1
7
REJEB
RAJAB
2
8
RUWAH
SYA'BAN
4
9
PASA
RAMADHAN
5
10
SAWAL / BADA
SYAWAL
7
11
DULKANGIDAH
DULKAIDAH
1
12
BESAR
DULHIJAH
3
v TAHUN JAWA PERHITUNGAN 8 TAHUNAN ( SEWINDU )
Perhitungan tahun Jawa dibagi lagi dalam ritus delapan
tahunan yang dikenal sebagai windu, jadi delapan tahun
sekali dinamakan sewindu ;
NO
TAUN
NEPTU
1
ALIP
1
2
EHÉ
5
3
JIMAWAL
3
4

7
5
DAL
4
6

2
7
WAWU
6
8
JIMAKIR
3
Setiap delapan tahun dalam kalender Jawa akan ditandai
dengan adanya empat windu antara lain :
1. WINDU SANGARA, lamanya satu windu ini delapan
tahun.
2. WINDU SANCAYA, lamanya satu windu ini delapan
tahun.
3. WINDU ADI, lamanya satu windu ini delapan tahun.
4. WINDU KUNTARA, lamanya satu windu ini delapan
tahun.
v PASARAN / PANCAWARA / LIMA HARI
Yang dimaksud dengan pasaran yaitu perhitungan hari
dalam satu putaran terdiri dari lima hari atau dikenal juga
sebagai pancawara . Kegunaannya adalah untuk
perhitungan perputaran perekonomian pada masa itu.
NO
DINA
NEPTU
1
KLIWON
8
2
LEGI
5
3
PAING
9
4
PON
7
5
WAGÉ
4
v PARINGKELAN / SADWARA / ENAM HARI
Yang dimaksud dengan paringkelan yaitu perhitungan hari
dalam satu putaran terdiri dari enam hari atau dikenal juga
sebagai sadwara. Kegunaannya adalah untuk perhitungan
pertanian dan perkebunan.
NO
PARINGKELAN
HARI
1
WURUKUNG
KÉWAN
2
PANINGRON
IWAK
3
UWAS
MANUK
4
MAWULU
WINIH
5
TUNGLÉ
GODHONG
6
ARAYANG
MANUNGSA
v PADINAN / SAPTAWARA / TUJUH HARI
Yang dimaksud dengan padinan yaitu perhitungan hari
dalam satu putaran terdiri dari tujuh hari atau dikenal juga
sebagai saptawara. Kegunaannya adalah untuk
perhitungan setiap hari dalam seminggu. Nama hari ini
diselaraskan dengan hari dalam perhitungan tahun Hijriyah
:
NO
SAKA / JAWA KUNA
HIJRIYAH
JAWA
NEPTU
1
RADITÉ
AHAD
AKAD
5
2
SOMA
ISNAIN
SENÈN
4
3
ANGGARA
TSALASA'
SELASA
3
4
BUDA
ARBA'A
REBO
7
5
WRESPATI
KHOMSAH
KEMIS
8
6
SUKRA
SITTAH
JEMUWAH
6
7
SANISCARA / TUMPAK
SABBAH
SETU
9
v PADÉWAN / ASTHAWARA / DELAPAN HARI
Yang dimaksud dengan padéwan yaitu perhitungan hari
dalam satu putaran terdiri dari delapan hari atau dikenal
juga sebagai asthawara . Kegunaannya adalah untuk
perhitungan yang didasarkan pada keberadaan Déwa -
Déwi, asthawara ini sekarang jarang digunakan kecuali
pada naskah - naskah primbon Jawa atau masih
digunakan dalam kalender Bali.
NO
PADÉWAN
NO
PADÉWAN
1
SRI
5
RUDRA
2
INDRA
6
BRAMA
3
GURU
7
KALA
4
YAMA
8
UMA
C. KEGUNAAN NEPTU DAN CARA PENGGUNAANYA
Pada jaman dulu neptu yang selalu menyertai hari, bulan
dan tahun Jawa, digunakan untuk perhitungan dalam
menentukan jatuhnya hari pasaran , awal bulan, nama
tahun dan windunya. Perhitungan neptu menggunakan
sistem perhitungan yang matematis, dan bukannya klenik
seperti yang banyak dipahami banyak kalangan. Rumus
neptu ini digunakan dalam perhitungan untuk menentukan :
1. Jatuhnya windu atau nama windu setiap tahun tanpa
melihat kalender, adapun cara yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Angka tahun yang akan dihitung dibagi 32, kemudian
hasilnya dikalikan 32 hasilnya dikurangi 2.
Contoh :
Tahun 1943 jatuh pada windu apa ?
Cara menghitungnya :
1943 : 32 = 60,71875 (yang diambil angka di depan koma),
kemudian 32 x 60 = 1920, 1943 - 1920 = 23 - 2 = 21.
Hasilnya 21 kemudian lihat rumus di bawah ; dan 21masuk
windu Kuntara.
a. Windu Sangara jika hasil hitungan kosong atau
berjumlah 25 s.d. 31.
b. Windu Sancaya jika hasil hitungan berjumlah 1 s.d. 7.
c. Windu Adi jika hasil hitungan berjumlah 9 s.d. 16.
d. Windu Kuntara jika hasil hitungan berjumlah 17 s.d. 24.
2. Jatuhnya tahun yang sedang berlaku tanpa melihat
kalender, dengan cara seperti di bawah ini :
Angka tahun dibagi 8, kemudian hasilnya dikalikan 8 hasil
perkaliannya untuk mengurangi angka tahun yang sedang
dihitung.
Tuladha :
Tahun 1943 masuk tahun apa ?
Cara menghitungnya :
1943 : 8 = 242,875 (yang diambil angka di depan koma) ;
kemudian
242 x 8 = 1936, 1943 - 1936 = 7
Hasilnya 7 kemudian lihat rumus di bawah, 7masuk tahun
Dal.
a. Jika hasilnya 0 berarti tahun Ebé .
b. Jika hasilnya 1 berarti tahun Wawu.
c. Jika hasilnya 2 berarti tahun Jimakir.
d. Jika hasilnya 3 berarti tahun Alip .
e. Jika hasilnya 4 berarti tahun Ehé .
f. Jika hasilnya 5 berarti tahun Jimawal .
g. Jika hasilnya 6 berarti tahun Jé.
h. Jika hasilnya 7 berarti tahun Dal .
3. Jatuhnya tanggal satu atau awal bulan, jika windu dan
tahun sudah ketemu maka akan lebih mudah menentukan
jatuhnya hari pada awal bulan atau tanggal satu setiap
bulannya, caranya ;
Neptu tahun + neptu bulan = ?
Hasilnya berapa kemudian hitunglah mulai Rebo, kamis ,.....
hingga sejumlah hasil perhitungan neptu tadi, ketemu hari
apa kemudian dikurangi sehari / mundur satu hari dari
hasil hari yang didapat.
Contoh :
Menentukan jatuhnya tanggal 1 bulanSura 1943
1943 = tahun Dal , tahun Dal neptu nya = 4
Sura neptu nya = 7
4 + 7 = 11 kemudian hitunglah mulai Rebo sampai
hitungan kesebelas ;
R K J Se M Sn Sl R K J Se
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ketemu hari Se (Setu /Sabtu) kemudian dikurangi sehari
ketemu J (Jemuwah / Jumat).
Jadi tanggal 1 bulan Sura tahun 1943 AJ jatuh pada
hari JEMUWAH (JUMAT). Bertepatan dengan tanggal 18
Desember 2010 M.
Menentukan jatuhnya tanggal 1 bulanPasa 1943
1943 = tahun Dal, tahun Dal neptu nya = 4
Pasa neptu nya = 5
4 + 5 = 9 kemudian hitunglah mulai Rebo sampai hitungan
kesembilan ;
R K J Se M Sn Sl R K
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketemu hari K ( Kemis /Kamis) kemudian dikurangi sehari
ketemu R (Rebo )
Jadi tanggal 1 bulanPasa tahun 1943 AJ jatuh pada
hariRABU.
Bertepatan dengan tanggal 11 Agustus 2010 M.
Menentukan jatuhnya tanggal 1 bulanSawal 1943
1943 = tahun Dal, tahun Dal neptu nya = 4
Sawal neptu nya = 7
4 + 7 = 11 kemudian hitunglah mulai Rebo sampai
hitungan kesebelas ;
R K J Se M Sn Sl R K J Se
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ketemu hari Se (Setu /Sabtu) kemudian dikurangi sehari
ketemu J (Jemuwah / Jumat).
Jadi tanggal 1 bulan Sawal tahun 1943 AJ jatuh pada hari
JEMUWAH (JUMAT). Bertepatan dengan tanggal 10
September 2010 M.
4. Menentukan hari pasaran tanggal satusetiap bulannya.
Neptu hari + neptu bulan = pasaran
Hasilnya berapa kemudian hitunglah mulai Kliwon, Legi.....
sejumlah jumlah hasil penjumlahan neptu nya, ketemu hari
apa kemudian dikurangi satu hari.
CATATAN :
Neptu tahun dan bulan untuk mencari pasaran berbeda
dengan neptu tahun dan bulan yang digunakan dalam
rumus mencari windu, tahun, dan hari, namun neptu yang
digunakan seperti di bawah ini ;
NEPTU SASI :
SURA - SAPAR neptu nya 5
MULUD - BA'DA MULUD neptu nya 9
JUMADILAWAL - AKHIR neptu nya 3
REJEB - RUWAH neptu nya 2
PASA - SAWAL neptu nya 1
DULKANGIDAH - BESAR neptu nya 5
NEPTU TAUN :
ALIP neptu nya 5
HÉ neptu nya 9
JIMAWAL neptu nya 4
JÉ neptu nya 3
DAL neptu nya 2
BÉ neptu nya 7
WAWU neptu nya 1
JIMAKIR neptu nya 5
Untuk mengetahui hari pasaran tanggal 1 Sura 1943 :
1943 = tahun Dal, taun Dal neptu nya = 2
Sura neptu nya = 5
2 + 5 = 7 kemudian hitung mulai Kliwon sampai hitungan
ketujuh.
K L P Pn W K L
1 2 3 4 5 6 7
Ketemu pasaran L ( LEGI) kemudian dikurangi sehari
ketemu pasaran K ( KLIWON).
Jadi tanggal 1 Sura tahun 1943 AJ jatuh pada pasaran
KLIWON.
Untuk mengetahui hari pasaran tanggal 1 Pasa 1943 :
1943 = tahun Dal, taun Dal neptu nya = 2
Pasa neptu nya = 1
2 + 1 = 3 kemudian hitung mulai Kliwon sampai hitungan
ketiga.
K L P
1 2 3
Ketemu pasaran P ( PON) kemudian dikurangi sehari
ketemu pasaran L ( LEGI).
Jadi tanggal 1 Pasa tahun 1943 AJ jatuh pada
pasaranLEGI .
Untuk mengetahui hari pasaran tanggal 1 Sawal
1943 :
1943 = tahun Dal, taun Dal neptu nya = 2
Sawal neptu nya = 1
2 + 1 = 3 kemudian hitung mulai Kliwon sampai hitungan
ketiga.
K L P
1 2 3
Ketemu pasaran P ( PON) kemudian dikurangi sehari
ketemu pasaranL (LEGI ).
Jadi tanggal 1 Sawal tahun 1943 AJ jatuh pada
pasaranLEGI .
Ø Contoh perhitungan di atas apabila disimpulkan maka
akan kita dapat :
o Tahun 1943 jatuh pada windu Kuntara .
o Tahun 1943 jatuh pada tahun Dal .
o Tanggal 1 Sura 1943 jatuh pada hari Jemuwah Kliwon
(Jumat Kliwon). Bertepatan dengan tanggal 18 Desember
2010 M.
o Tanggal 1 Pasa 1943 jatuh pada hari Rebo Legi (Rabu
Legi). Bertepatan dengan tanggal 11 Agustus 2010 M.
o Tanggal 1 Sawal 1943 jatuh pada hari Jemuwah Legi
(Jumat Legi). Bertepatan dengan tanggal 10 September
2010 M.
Demikian hasil perhitungan tahun Jawa 1943 yang
dijadikan contoh di atas, nah sekarang mari kita mencoba
menghitung tahun Jawa 1944 ;
1. Tahun Jawa 1944 jatuh pada windu ?
1944 : 32 = 60, kemudian 32 x 60 = 1920, 1943 - 1920 = 23
- 2 = 21.
Tahun 1944 jatuh pada windu Kuntara .
2. Tahun Jawa 1944 jatuh pada tahun ?
1944 : 8 = 243, kemudian 8 x 243 = 1944 (sama) istilah
Jawanya Ceples atau kosong.
Tahun 1944 jatuh pada tahun Ebé / Bé
3. Tanggal 1 Sura 1944 jatuh pada hari ?
1944 = tahun Bé, tahun Béneptu nya = 2
Sura neptu nya= 7
2 + 7 = 9 kemudian hitunglah mulai Rebo sampai hitungan
kesembilan ;
R K J Se M Sn Sl R K
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketemu hari K ( Kemis /Kamis) kemudian dikurangi sehari
ketemu R (Rebo /Rabu).
Jadi tanggal 1 bulan Sura tahun 1944 AJ jatuh pada
hari REBO (RABU).
Bertepatan dengan tanggal 8 Desember 2010 M.
4. Tanggal 1 Sura 1944 jatuh pada pasaran ?
1944 = tahun Bé, tahun Bé neptu nya = 7
Sura neptu nya = 5
7+ 5 = 12 kemudian hitung mulai Kliwon sampai hitungan
keduabelas.
K L P Pn W K L P Pn W Kl L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ketemu pasaran L ( LEGI) kemudian dikurangi sehari
ketemu pasaran K ( KLIWON).
Jadi tanggal 1 Sura tahun 1944 AJ jatuh pada pasaran
KLIWON.
Tanggal 1 Sura 1944 Bé Kuntara jatuh pada hari Rebo
Kliwon.
Bertepatan dengan tanggal 8 Desember 2010 M.
5. Tanggal 1 Pasa 1944 jatuh pada hari ?
1944 = tahun Bé, tahun Bé neptu nya = 2
Pasaneptu nya= 5
2 + 5 = 7 kemudian hitunglah mulai Rebo sampai hitungan
ketujuh ;
R K J Se M Sn Sl
1 2 3 4 5 6 7
Ketemu hari Sl ( Selasa /Selasa) kemudian dikurangi sehari
ketemu Sn ( Senèn /Senin).
Jadi tanggal 1 bulanPasa tahun 1944 AJ jatuh pada
hari SENÈN (SENIN).
Bertepatan dengan tanggal 1 Agustus 2011 M.
6. Tanggal 1 Pasa 1944 jatuh pada pasaran ?
1944 = tahun Bé, taun Béneptu nya = 7
Pasaneptu nya = 1
7+ 1 = 8 kemudian hitung mulai Kliwon sampai hitungan
kedelapan.
K L P Pn W K L P
1 2 3 4 5 6 7 8
Ketemu pasaran P ( PON) kemudian dikurangi sehari
ketemu pasaran L ( LEGI).
Jadi tanggal 1 Pasa tahun 1944 AJ jatuh pada
pasaranLEGI .
Tanggal 1 Sura 1944 Bé Kuntara jatuh pada hari Senèn
Legi.
Bertepatan dengan tanggal 1 Agustus 2011 M.
7. Tanggal 1 Sawal 1944 jatuh pada hari ?
1944 = tahun Bé, tahun Bé neptu nya = 2
Sawal neptu nya= 1
2 + 7 = 9 kemudian hitunglah mulai Rebo sampai hitungan
kesembilan ;
R K J Se M Sn Sl R K
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketemu hari K ( Kemis /Kamis) kemudian dikurangi sehari
ketemu R (Rebo )
Jadi tanggal 1 bulanSawal tahun 1944 AJ jatuh pada
hariRABU.
Bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 2011 M.
8. Tanggal 1 Sawal 1944 jatuh pada pasaran ?
1944 = tahun Bé, taun Béneptu nya = 7
Pasaneptu nya = 1
7 + 1 = 8 kemudian hitung mulai Kliwon sampai hitungan
kedelapan.
K L P Pn W K L P
1 2 3 4 5 6 7 8
Ketemu pasaran P ( PON) kemudian dikurangi sehari
ketemu pasaran L ( LEGI).
Jadi tanggal 1 Sawal tahun 1944 AJ jatuh pada
pasaranLEGI .
Tanggal 1 Sawal 1944 Bé Kuntara jatuh pada hari Rebo
Legi.
Bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 2011 M.
D. KESIMPULAN
Perombagan tahun saka yang dilakukan oleh Sultan Agung
Hanyakrakusuma, melahirkan sebuah sistem kalender baru
yang kemudian dikenal dengan kalender Jawa atau tahun
Jawa, ada juga yang menyebutnya sebagai tahun Jawa
Kasultanagungan.
Dalam perjalanannya, karena dijaman dulu belum ada
bentuk kalender tempel seperti pada masa sekarang
maka, dirumuskan sebuah metode untuk bisa mengetahui
jatuhnya atau keberadaan hari, pasaran , tahun, serta
windunya tanpa harus melihat kalender tempel, dengan
menggunakan perhitungan tahun berdasarkan pada rumus
neptu yang ada. Keberadaan angka - angka neptu tersebut
memudahkan orang dalam menghitung tanggal satu setiap
bulan, bahkan windu beserta tahunnya, hingga beberapa
tahun ke depan. Perhitungan tahun berdasarkan neptu ini
hanya berlaku untuk tahun Jawa dan tidak bisa digunakan
untuk menghitung tahun Masèhi.
Demikian tulisan singkat terkait tahun Jawa cara
penghitungannya berdasar rumus neptu , semoga tulisan
singkat dan dangkal ini sedikit bisa memberikan
sumbangan informasi untuk penelitian - penelitian yang
sifatnya lebih komprehensif dan bernilai ilmiah tinggi.
Semoga bermanfaat.
*) Sumber ;
Hefner, W. Robert, 2004, Hindu Javanese. Tengger
Tradition and Islam -- Culture Challenge and Culture Hero :
The Tale of Ajisaka and Mohammad . Princeton University
Press.
Pakubuwono V. 1986. Babon ingkang Kalatinaken ; Serat
Centhini. Yayasan Centhini. Yogyakarta : C.V. Percetakan
"Surya Gading".
Prasaja, Setya Amrih, 2006, Serat Ajisaka Pupuh I
Dhandhanggula ; Suntingan Teks, Terjemahan, dan Analisis
Wacana. Skripsi Sarjana, Sastra Nusantara, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sindhunata. Tanpa tahun, Pawukon. Yogyakarta : Bentara
Budaya.
Tjakraningrat, Pangeran Harya, 2001. Kitab Primbon
Betaljemur Adammakna. Yogyakarta : Penerbit
soemadidjojo.
[1] Guru Bahasa Jawa SMAN 1 Sanden, Bantul - Daerah
Istimewa Yogyakarta.

Minggu, 27 Maret 2016

Menghitung waktu yg tepat


ﺍﻟﻌﺎﺩﺓ
Utawi Pengadatan,
Iku
ﻣﺤﻜﻤﺔ
iso den dadiake khukum
ﻟﻜﻦ
anging tetapine pengadatan,
iku
ﻻﻳﺠﻮﺯ
ora wenang
ﺑﺎﻹﺗﻘﺎﻥ
kelawan den dadiake piandel .
Artinya: Adat (kebiasaan ) itu bisa dijadikan standar
hukum , tetapi tidak boleh dijadikan keyakinan ( patokan).
Jadi hitungan ini adalah adat /kebiasaan orang jawa yg
dipakai untuk menanam, tetapi masalah hasil panen jangan
tergantung dari hitungan ini, serahkan semua pada Tuhan
yang maha kuasa, kita hanya berusaha semata .
Kita akan menjadi " Dagelan " jika kita menggunakan ilmu
hitung ini untuk menanam tetapi kita tidak mau menyiram
dan memupuk tanaman tersebut dengan baik dan
benar , dilain hati kita ingin hasil yg melimpah ruah , maka itu
artinya kita bermimpi disiang bolong , dan kita mutlak masuk
dalam golongan " sim salabim abrakadabra ".
Atau bisa jadi setelah menghitung kita berharap hasil yg
fantastis , semisal mengharap pohon pepaya yg kita tanam
buahnya sebesar gardu poskampling , maka lagi dan lagi kita
terjebak masuk golongan Pungguk yg merindukan
Bulan , kasian kasian kasian .
Lalu apa fungsi dari hitungan ini, jika tanaman tidak
diperlakukan dengan baik dan benar maka hasilnya tetap
mengecewakan???
Mungkin itulah yang terbesit dihati sahabat semua yang
membaca postingan ini.
Jawabnya Adalah : Semua orang disegala bidang pasti ingin
berhasil, termasuk bidang tanam menanam, dan kesuksesan
bisa diciptakan dengan rasa percaya diri yg kuat, dan ilmu
hitung Jawa ini bisa dijadikan sebagai power pendorong dan
penopang rasa percaya diri itu sendiri , sehingga apapun yg
kita tanam akan memenuhi kodratnya untuk menyerahkan
hasil panen kepada kita berupa apapun yg dihasilkan .
KEMBALI PADA JUDUL POSTINGAN
Amunisi pertama yg diperlukan dalam hitungan ini yaitu kita
harus mengetahui Neptu (bisa disebut sebagai nilai) hari dan
pasaran , adapun neptu hari adalah :
Minggu :5
Senin :4
Selasa :3
Rabu: 7
Kamis:8
Jum 'at:6
Sabtu :9
Sedangkan Neptu pasaran adalah sebagai berikut:
Pon:7
Wage :4
Kliwon :8
Legi : 5
Pahing :9
Setelah kita tahu neptu hari dan pasaran , maka selanjutnya
kita jumlahkan kedua neptu tersebut, kita ambil contoh Hari
Minggu Kliwon neptunya = 5 + 8 = 13 , kemudian hasil 13 dari
penjumlahan tersebut kita hitung dengan mengulang hitungan
berikut sampai habis angka 13 ..
OYOT
UWIT
GODONG
UWOH
Lebih jelasnya seperti ini, mari kita ulang cara menghitung
neptu Minggu Kliwon = 13 , dengan cara terperinci :
Oyot - Uwit- Godong- Uwoh
Oyot - Uwit- Godong- Uwoh
Oyot - Uwit- Godong- Uwoh
Oyot
Melihat hitungan diatas kita tahu jika neptu 13 jatuh pada
Hitungan Oyot, berarti tanaman yg cocok pada neptu 13
adalah Jenis Tanaman yg panennya berupa " oyot ".
Selanjutnya mari kita pahami tentang pengertian kata
OYOT ,UWIT ,GODONG , UWOH.
1 , Oyot= Akar , maka yg cocok adalah tanaman yang hasilnya
berupa akar, semisal Ubi kayu , Ubi Jalar , Jahe , Kunyit , Kencur
dll .
2 .Uwit= Pohon/ Batang, maka yg cocok pada hitungan ini
adalah tanaman penghasil kayu , contoh :
Jati , Jabon , Akasia , Sengon , Bambu dll .
3 .Godong= Daun , pada hitungan neptu ini maka tanaman
panen daun adalah yang tepat , umpamanya :
Kemangi, Beluntas , Sawi , Bayam, Tembakau dll .
4 .Uwoh = Buah, Terong , Tomat , Cabe , Mangga, Alpukat
dll , bagusnya ditanam saat neptunya jatuh pada hitungan ini.
Umpama kita mempunyai lahan 1 ha , dan akan ditanami Jahe
misalnya , apakah waktu tanamnya harus pada hitungan " Oyot"
terus menerus , padahal kita hanya punya 2 tenaga kerja
saja, yang mana tidak mungkin proses penanamannya selesai
dalam waktu 1 hari saja???
Jawab : Tidak harus selesai satu hari ,yang penting saat mulai
menanam neptunya tepat jatuh pada hitungan "Oyot ", jadi
prosesi penanamannya tidak harus berhenti terkatung
katung menunggu neptu yg cocok lagi ,hanya awalnya saja
yg neptunya harus tepat.

Menuju jalan kemakmuran dan kesejahteraan bersama


Hanya Mereka yang Berpikir dan Akal Pikiran Sehat
Kesejahteraan dan Kejayaan Bisa Diraih .Banting Tulang
Peras Keringat adalah Mitos Lama yang Harus
disingkirkan.Jadikanlah Dirimu Kaya hanya Mengandalkan
'PUTAR ÓTAK' Niscaya Hidupmu…. Lebih Bahagia dari
Mereka Pekerja Keras,Banting Tulang,Banting Setir,Kepala
Jadi Kaki Kaki Jadi Kepala….ooooh,NO WAY !!!
Berikan Balasan
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang
wajib ditandai *
Kirim Komentar
Beri tahu saya komentar baru melalui email.
View Full Site
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

26 Juli 2012  Leave a reply
Perhitungan Jawa Memilih Hari dan Pasaran
NEPTU DAN PASARAN
Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah,
bepergian dan sebagainya. Kebanyakan orang jawa dahulu,
mendasarkan atas hari yang berjumlah 7(senin-minggu) dan
pasaran yang jumlahnya ada 5, tiap hari tentu ada
rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap hari tentu jatuh pada
pasaran tertentu.
Masing-masing hari dan pasaran mempunyai ”neptu ”, yaitu
”nilai” dengan angkanya sendiri-sendiri sebagai berikut :
Nama hari = Neptu
1. Ahad = 5
2. Senen = 4
3. Selasa = 3
4. Rabu = 7
5. Kamis = 8
6. Jum’at = 6
7. Sabtu = 9
Nama Pasaran Neptu
1. Legi = 5
2. Paing = 9
3. Pon = 7
4. Wage = 4
5. Kliwon = 8
Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan
Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu
anak perempuan dan anak lelaki masing-masing
dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang
(dikurangi) sembilan.
Misalnya :
Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6)
wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1
Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi
(neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.
Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka
perhitungan seperti dibawah ini:
Apabila sisa:
1 dan 4 : banyak celakanya
1 dan 5 :bisa
1 dan 6 : jauh sandang pangannya
1 dan 7 : banyak musuh
1 dan 8 : sengsara
1 dan 9 : menjadi perlindungan
2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya
2 dan 3 : salah seorang cepat wafat
2 dan 4 : banyak godanya
2 dan 5 : banyak celakanya
2 dan 6 : cepat kaya
2 dan 7 : anaknya banyak yang mati
2 dan 8 : dekat rejekinya
2 dan 9 : banyak rejekinya
3 dan 3 : melarat
3 dan 4 : banyak celakanya
3 dan 5 : cepat berpisah
3 dan 6 : mandapat kebahagiaan
3 dan 7 : banyak celakanya
3 dan 8 : salah seorang cepat wafat
3 dan 9 : banyak rejeki
4 dan 4 : sering sakit
4 dan 5 : banyak godanya
4 dan 6 : banyak rejekinya
4 dan 7 : melarat
4 dan 8 : banyak halangannya
4 dan 9 : salah seorang kalah
5 dan 5 : tulus kebahagiaannya
5 dan 6 : dekat rejekinya
5 dan 7 : tulus sandang pangannya
5 dan 8 : banyak bahayanya
5 dan 9 : dekat sandang pangannya
6 dan 6 : besar celakanya
6 dan 7 : rukun
6 dan 8 : banyak musuh
6 dan 9 : sengsara
7 dan 7 : dihukum oleh istrinya
7 dan 8 : celaka karena diri sendiri
7 dan 9 : tulus perkawinannya
8 dan 8 : dikasihi orang
8 dan 9 : banyak celakanya
9 dan 9 : liar rejekinya
Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-
laki dan perempuan, ditambah neptu pasaran hari
perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya
dijumlahkan kemudian dikurangi/ dibuang masing tiga,
apabila masih sisa :
1 = berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati
2 = berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati
3 = berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan
dan kedua-duanya bisa mati.
Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-
laki dan perempuan, dijumlah kemudian dikurangi / dibuang
empat-empat apabila sisanya :
1 = Getho, jarang anaknya,
2 = Gembi, banyak anak,
3 = Sri banyak rejeki,
4 = Punggel, salah satu akan mati
Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita,
apabila :
Ahad dan Ahad, sering sakit
Ahad dan Senin, banyak sakit
Ahad dan Selasa, miskin
Ahad dan Rebo, selamat
Ahad dan Kamis, cekcok
Ahad dan Jumat, selama
Ahad dan Sabtu, miskin
Senen dan Senen, tidak baik
Senen dan Selasa, selamat
Senen dan Rebo, anaknya perempuan
Senen dan Kamis, disayangi
Senen dan Jumat, selamat
Senen dan Sabtu, direstui
Selasa dan Selasa, tidak baik
Selasa dan Rebo, kaya
Selasa dan Kamis, kaya
Selasa dan Jumat, bercerai
Selasa dan Sabtu, sering sakit
Rebo dan Rebo, tidak baik
Rebo dan Kamis, selamat
Rebo dan Jumat, selamat
Rebo dan Sabtu, baik
Kamis dan Kamis, selamat
Kamis dan Jumat, selamat
Kamis dan Sabtu, celaka
Jumat dan Jumat, miskin
Jumat dan Sabtu celaka
Sabtu dan Sabtu, tidak baik
Memilih Saat Ijab, Ijab kabul yang unik
Dalam perkawinan Dra. Pharmasi Endang Ontorini Udaya
dengan Sutrisno Sukro di Sala, ayah penggantin putri Bpk.
Samsuharya Udaya telah memilih saat ijab kabul secara
unik, yaitu pada malam Ahad Legi (27 Mei 73) jam 2.30
pagi.
Ketetapan itu didasarkan saat lahirnya temanten putri.
Segala waktunya berjalan baik, lancar dan selamat.
Mungkin hal tersebut suatu ajaran : kalau tidak memakai
perhitungan, pakailah hari kelahiran untuk hal-hal yang
penting pindah rumah dsb.
Hari yang membawa kelahirannya selamat, demikian pulalah
untuk hal lain-lain dalam hidupnya.
HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN
(baik buruknya bulan untuk mantu):
1. Bulan Jw. Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan
(jangan dipakai)
2. Bulan Jw. Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh
dipakai)
3. Bulan Jw Mulud : lemah, mati salah seorang (jangan
dipakai)
4. Bulan jw. Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai)
5. Bulan Jw. Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak
musuh (boleh dipakai)
6. Bulan Jw. Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak
7. Bulan Rejeb : banyak kawan selamat
8. Bulan Jw. Ruwah : selamat
9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai)
10. Bulan Jw. Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang
(boleh dipakai)
11. Bulan Jw. Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan,
bertengkar dengan teman (jangan dipakai)
12. Bulan Jw. Besar : senang dan selamat
BULAN TANPA ANGGARA KASIH
Hari anggara kasih adalah selasa kliwon, disebut hari angker
sebab hari itu adalah permulaan masa wuku. Menurut adat
Jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih
orang bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk
kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa kliwon)
memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai
membikin keris dalam majemur wayang.
Bulan – bulan anggoro kasih tidak digunakan untuk mati,
hajat-hajat lainnya dan apa saja yang diangggap penting.
Adapun bulan-bulan tanpa anggara kasih adalah:
1. dalam tahun Alib bulan 2 : Jumadilakhir dan besar
2. dalam tahun ehe bulanl 2 dan : jumadilakhir
3. dalam tahun jimawal bulan 2 : Suro dan rejeb
4. dalam tahun Je bulan 2 : Sapar
5. dalam tahun Dal bulan 2 : yaitu sapar dan puasa
6. dalam tahun Be bulan 2 : mulud dan syawan
7. dalam tahun wawu bulan 2 : Bakdomulud/syawal
8. dalam tahuin Jimakir bulan 2 : Jumadilawal dan
Dulkaidkah
SAAT TATAL
Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk
mantu juga untuk pindah rumah, berpergian jauh dan
memulai apa saja yang dianggap penting.
Kerentuan saat itu jatuh pada pasaran (tidak pada harinya ) :
1. pasaran legi : mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24
Rejeki : mulai jam 25.36 rejeki mulai dri jam 10 48 selamat,
mulai jam 13.12 pangkalan atau (halangan) mulai jam 15.36
pacak wesi
2. pasaran pahing : mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24
selamat, jam 10.48 pangkalan, jam 13.12 pacak wesi, jam
15.36 nasehat.
3. pasaran pon : mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24
pangkalan, jam 10.48 pacak wesi, jam 13.12 nasehat, jam
15.36 rejeki
4. pasaran wage mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24
pacak wesi, jam 13.12 nasehat jam 15.36 selamat.
5. pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24
nasehat, jam 10.48 rejeki, jam 13-12 selamat jam 13.36
pangkalan.
HARI PASARAN UNTUK PERKAWINAN
Neptu dan hari pasaran dijumlah kemudian dikurangi/
dibuang enam-enam apabila tersisa:
1 jatuh, mati, (tidak baik) asalnya bumi
2 jatuh, jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit
3 jatuh , selamat atau baik asalnya barat
4 jatuh, cerai atau tidak baik asalnya timur
5 jatuh, prihatin (tidak baik) asalnya selatan
6 jatuh, mati besan (tidak baik) asalnya utara
perhitungan mendirikan / pindahan rumah
A. Pertama-tama yg diperhitungakan adalah Bulan Jawa,
yaitu :
1. Bulan Sura = tidak baik
2. Bulan Sapar = tidak baik
3. Bulan Mulud (Rabingulawal) = tidak baik
4. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir) = baik
5. Bulan Jumadilawal = tidak baik
6. Bulan Jumadilakir = kurang baik
7. Bulan Rejeb = tidak baik
8. Bulan Ruwah (Sakban) = baik
9. Bulan Pasa (Ramelan) = tidak baik
10. Bulan Sawal = sangat tidak baik
11. Bulan Dulkaidah = cukup baik
12. Besar = sangat baik
Berdasarkan perhitungan diatas, bulan yg baik adalah :
Bakdamulud, Ruwah, Dulkaidah, dan Besar.
B. Langkah kedua yaitu menghitung jumlah hari dan pasaran
dari suami serta istri.
1. Suami = 29 Agustus 1973
– Rabu = 7
– Kliwon = 8
– Neptu (Total) = 15
– Tahun Jawa = 29 Rejeb 1905 TAhun WAWU Windu ADI
– Tahun Hijriah = 30 Rajab 1393 H
2. Istri = 21 Desember 1976
– Selasa = 3
– Kliwon = 8
– Neptu (Total) = 11
– Tahun Jawa = 28 Besar 1908 Tahun EHE Windu KUNTARA
– Tahun Hijriah = 29 Dzulhijah 1396 H
Jumlah Neptu Suami + Istri = 15 + 11 = 36
C. Langkah ketiga, menghitung Pancasuda.
Jumlah ((Neptu suami + Neptu Istri + Hari Pindahan/
Pendirian Rumah) : 5). Bila selisihnya 3, 2, atau 1 itu sangat
baik. Cara ini disebut PANCASUDA.
PANCASUDA :
1. Sri = Rejeki Melimpah
2. Lungguh = Mendapat Derajat
3. Gedhong = Kaya Harta Benda
4. Lara = Sakit-Sakitan
5. Pati = Mati dalam arti Luas
Lalu mengurutkan angka hari pasaran mulai dari jumlah
yang paling kecil yaitu (selasa (3) + wage (4) = 7), hingga
sampai jumlah yang paling besar yaitu (Sabtu (9) + Pahing
(9) = 18.
7 + 36 = 43 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
8 + 36 = 44 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
9 + 36 = 45 : 5 sisa 5 (yg habis dibagi 5 dianggap sisa 5) =
Jelek Sekali
10 + 36 = 46 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
11 + 36 = 47 : 5 sisa 2 = Baik
12 + 36 = 48 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
13 + 36 = 49 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
14 + 36 = 50 : 5 sisa 5 = Jelek Sekali
15 + 36 = 51 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
16 + 36 = 52 : 5 sisa 2 = Baik
17 + 36 = 53 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
18 + 36 = 54 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
Dari paparan tersebut diketahui hari baik untuk mendirikan
rumah tinggal, khusus bagi pasangan suami–istri yang hari-
pasaran-lahir keduanya berjumlah 36 adalah :
Terbaik 1 :
a. hari-pasaran berjumlah 10 ( Selasa Pon, Jumat Wage dan
Minggu Legi)
b. hari-pasaran berjumlah 15 (Rabu Kliwon, Kamis Pon dan
Jumat Pahing)
Terbaik 2 :
a. hari-pasaran berjumlah 11 (Senin Pon, Selasa Kliwon,
Rabu Wage dan Jumat legi)
b. hari-pasaran berjumlah 16 (Rabu Pahing, Kamis Kliwon
dan Sabtu Pon)
Terbaik 3 :
a. hari-pasaran berjumlah 7 (Selasa Wage)
b. hari-pasaran berjumlah 12 (Senin Kliwon, Selasa Pahing,
Rabu Legi, Kamis Wage dan Minggu Pon)
c. hari-pasaran berjumlah 17 (Kamis Pahing dan Sabtu
Kliwon)
D. Selanjutnya pilih salah satu dari 21 hari baik yang berada
dalam bulan Bulan Bakdamulud, Bulan Ruwah, Bulan
Dulkaidah dan Bulan Besar,
yaitu:
1. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir)
Bulan baik untuk mendirikan sesuatu termasuk rumah
tinggal. Keluarga yang bersangkutan mendapat wahyu
keberuntungan, apa yang diinginkan terlaksana, cita-citanya
tercapai, selalu menang dalam menghadapi perkara, berhasil
dalam bercocok-tanam, berkelimpahan emas dan uang,
mendapat doa restu Nabi, dan lindungan dari Allah.
2. Bulan Ruwah (Sakban)
Bulan baik untuk mendirikan rumah tinggal. Rejeki melimpah
dan halal, disegani, dihormati dan disenangi orang banyak,
mendapat doa Rasul.
3. Bulan Dulkaidah
Cukup baik, dicintai anak istri, para orang tua, saudara, dan
handaitaulan. Dalam hal bercocok-tanam lumayan hasilnya.
Banyak rejeki dan cukup uang. Keadaan keluarga harmonis,
tentram, damai dan mendapatkan doa dari Rasul.
4. Bulan Besar.
Baik, banyak mendapat rejeki, berkelimpahan harta-benda
dan uang. Anggota keluarga yang berdiam di areal rumah-
tinggalnya yang dibangun pada bulan Besar merasakan
ketentraman lair batin, serta dihormati.
Terbaik 1 :
1. Selasa Pon,
2. Jumat Wage,
3. Minggu Legi,
4. Rabu Kliwon,
5. Kamis Pon,
6. Jumat Pahing,
Terbaik 2 :
7. Senin Pon,
8. Selasa Kliwon,
9. Rabu Wage,
10. Jumat legi,
11. Rabu Pahing,
12. Kamis Kliwon,
13. Sabtu Pon,
Terbaik 3 :
14. Selasa Wage,
15. Senin Kliwon,
16. Selasa Pahing,
17. Rabu Legi,
18. Kamis Wage,
19. Minggu Pon,
20. Kamis Pahing,
21. Sabtu Kliwon,
Contoh : Jum’at Pahing
– 20 April 2007
– 07 September 2007
– 21 Desember 2007

Senin, 21 Maret 2016

Mongso saddha

Orang Yang terlahir pada tanggal 13 Mei - 22
Juni, mereka itu dapat disebut orang "SADDHA"
karena pada saat itu adalah mangsa "Saddha"
yang berorbit selama 41 hari di langit belahan
Timur Laut. Peristiwa mangsa itu candranya,
"Tirta Sah Saka Sasana", yang artinya "Air
Lenyap Dari Tempatnya". Mangsa itu dalam
pengaruh Batari Sri dan Batara Sadana.
Batara Sri sebenarnya adalah Puteri Batara
Hyanq Wimaka, isteri Batara Wisnu. Konon pada
jaman Purwacarita menjelma sebagai puteri
Prabu Srimahapunggung di kerajaan Medang
Kamulan. Sedang Batara Sadana adalah adik
Batari Sri.
Batari Sri dan Batara Sadana adalah Dewa yang
bertugas membagi rejeki kepada umat manusia.
Yang kemudian orang menyebutnya Batara Sri
Sadana saja. Walaupun sebutannya hanya satu,
sesungguhnya adalah dua Dewa. Maka orang
kelahiran mangsa "SADDHA" mempunyai watak
kembar.
Pada umumnya orang Saddha mempunyai
kecerdasaan yang luar biasa. Selain
kecerdasannya juga mempunyai felling Yang
kuat pula. Sehingga langkahnya lebih berhati-
hati.
Bergaul dengan orang Saddha pada umumnya
sangat menyenangkan. Karena kecerdasaan
otaknya, maka orang Saddha dapat membantu
untuk memecahkan berbagai kesulitan sahabat-
sahabatnya. Ditambah lagi keistimewaan orang
Saddha yang pandai bergaul dan dapat
menempatkan diri dengan tata kesopanan dan
penampilan yang berkesan. Sehingga banyak
orang senang padanya.
Tetapi sayangnya orang Saddha tidak dapat
membuat suatu keputusan yang tepat. walaupun
dia mempercayai seseorang, tetapi di lubuk
hatinya merasa curiga kepada orang
kepercayaannya itu.
Begitu pula dalam hal pekerjaan yang
dilakukannya, terkesan hanya coba-coba.
Akibatnya dia tidak akan mendapatkan suatu
keuntungan apapun dari jerih payahnya itu.
Karena sebelum pekerjaan itu tuntas sudah
ditinggalkannya.
Keputusan-keputusannya sering mendua, dalam
keragu-raguan. Dalam waktu yang relatif singkat
keputusannya dapat berubah lagi. Oleh
karenanya sering membuat orang kebingungan
atas keputusannya. Karenanya orang Saddha
dapat tergolong sering ingkar janji.
Sering terseret dalam kesulitan yang bersumber
dari ulahnya sendiri, yang semula bertujuan
untuk menolong orang lain. Tetapi sangat
berlebihan, sehingga dia tidak dapat
menyelesaikannya. Maka dia yang harus
menanggung segala akibatnya.
Dalam penampilan orang Saddha tampak selalu
rapi, dengan rambut yang tersisir rapi. Kerapian
menjadi kunci kemantapan langkah orang
Saddha dalam pergaulan. Sehingga
mendudukkan dia dalam tempat yang terhormat,
ditambah dengan tutur kata dan sopan santun
yang baik. Maka orang sering mengagumi dan
sekaligus memanfaatkan segala kekurangan yang
pernah diperbuat orang Saddha sebelumnya.
Kerap kali mengalami kesulitan keuangan dan
selalu saja mendapat bantuan dari orang-orang
yang berada di sekitarnya. Sebaliknya kalau
orang Saddha mendapat rejeki lebih, dibaginya
rejeki itu kepada orang lain. Hatinya selalu
hanyut sedih, kalau menyaksikan orang sedang
dirundung kesusahan.
Dalam hal pendidikan, orang Saddha sangat
mudah menerima pelajaran, bahkan dapat
mempelajari hal-hal yang tidak mungkin
dipelajari oleh orang lain. Baik itu tentang sains
maupun spiritual.
KEADAAN ALAM SEMESTA
Pada saat mangsa "SADDHA", keadaan
musimnya adalah Kemarau. Saat itu benar-benar
sudah tidak ada hujan. Angin berhembus dari
Timur menuju Barat dengan hembusan yang
sepoi-sepoi basa. Hawanya kalau siang terasa
panas, tetapi diwaktu malam sangat dingin.
Panen buah-buahan diantaranya, Jeruk Keprok,
Nanas, Apokat, dan buah Asam pun telah masak.
Panen padi di sawah hampir usai. Kemudian
jerami mulai dibakar dan dipersiapkan untuk
menanam palawija.
Sendang penampungan dari mata air, volume
airnya telah berkurang karena sudah tidak ada
air hujan lagi. Airnya melimpah ke selokan.
Orang mulai mengangsu karena sumurnya mulai
dangkal.
Para nelayan mulai mempersiapkan diri
menyelam ke dasar laut yang dangkal, untuk
memasang tiang-tiang penyangga getek tempat
orang menjala ikan di laut. Karena pada saat itu
gelombang laut tidak begitu besar, angin pun
sepoi-sepoi basa dari arah Timur ke Barat. Pada
musim itu di tepi laut sedang musim ikan Nus
atau Cumi-cumi.
KEADAAN FISIK
Orang kelahiran mangsa "SADDHA" rata-rata
bentuk tubuhnya tinggi besar, baik pria maupun
wanitanya. Wajahnya bulat telur dan licin
dengan mata bulat tajam. Bibirnya tipis dan
alisnya tebal. Walaupun bentuk tubuhnya tinggi
besar tetapi tidak berotot.
Kalau berjalan seperti tidak menginjak tanah.
Langkahnya lebar tetapi tidak tergesa-gesa,
kepala menunduk seolah menghitung
langkahnya yang kalem.
KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Anak-anak kelahiran mangsa "Saddha" pada usia
balita bentuk tubuhnya kurus. Sering rewel dan
susah makan. Bahkan sering pula menderita
sakit panas. Ketika sudah mulai berkembang dan
menginjak usia sekolah, mereka sering
mengajukan banyak pertanyaan yang sulit
kepada orang tuanya. Karena sifat anak
"Saddha" yang serba ingin tahu.
Sejak masih kanak-kanak sudah tidak mau
dikalahkan, apalagi diperintah. Dia menghendaki
kebebasan, tidak mau diperintah, tidak mau
didikte oleh siapapun. Sering pula berbantah,
tapi biasanya anak Saddha lah yang selalu
menang. Bahkan dengan orang tua sendiri sering
berdebat, tetapi karena biasanya anak Saddha
kata-katanya besar, maka orangtuanya pun tidak
dapat berkata apa-apa selain mengelus dada.
Dalam olah pikir, anak Saddha telah mulai
mengembangkan pikirannya dari buku bacaan
maupun menanggapi dari kata-kata orang
dewasa sekelilingnya. Senang merenung dan
mempergunakan khayalan pikirannya. Sehingga
dengan demikian, dia sering terserang penyakit
batuk dan paru-paru.
Rasa kasih sayangnya sangat tinggi, khususnya
terhadap sesama teman sebayanya, dan tidak
suka diusik bila sedang bermain.
Pada umumnya pertumbuhan tubuh anak
Saddha, sangat cepat besar. Lebih banyak
mempergunakan emosinya daripada
mempergunakan logika. Sehingga sering merasa
kurang puas terhadap keadaan lingkungannya.
KEADAAN MASA REMAJA
Kelanjutan masa kanak-kanak adalah masa
Remaja. Maka apa yang dialami remaja Saddha
selanjutnya adalah pembawaan dari masa
kanak-kanaknya dulu. Senang bertanya, banyak
mempergunakan perasaan dari pada pikiran,
Selalu merasa kurang puas, menginginkan
ketenangan. Merasa dirinya selalu diperlakukan
kurang adil oleh lingkungannya. Akhirnya sering
merenung, mengolah pikir dan ketegangan
syaraf.
Dalam dunia pendidikan, remaja Saddha
umumnya berhasil. Karena dia gemar belajar
dan membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
Bahkan senang pula membaca buku-buku
biografi tokoh dunia, ilmu pengetahuan maupun
politik, dan cerita tentang orang-orang yang
berhasil di dunia. Dari buku-buku itulah dia
akan berkhayal "kalau aku...". Khayalan itu akan
berkembang menjadi suatu cita- cita.
Tetapi karena sifatnya yang selalu mendua
akibat pengaruh dari Batara Sri dan Batara
Sadana yang kuat sekali. Maka keputusannya
sering berubah-ubah. Walaupun begitu, Untuk
membuktikan cita-citanya itu, orang Saddha
berusaha juga. Setelah dia menyadari bahwa
dirinya tiada ketentuan yang logis, maka dia
akan berusaha menekan diri. Mempergunakan
waktunya seefisien mungkin. Barulah dia dapat
membuktikan kebenaran janjinya. Tetapi hal itu
jarang sekali terjadi bagi orang Saddha.
Dalam dunia bisnis tidak akan berhasil, karena
tidak punya ketetapan hati. Lagi pula banyak
mempergunakan perasaan dari pada pikiran.
Pedagang harus menggunakan pikiran untuk
menggapai keuntungan. Kalau menggunakan
perasaan, akhirnya akan lemah dan menyerah.
Hubungannya dengan masyarakat
lingkungannya cukup baik. Karena itikadnya
yang baik dapat diterima oleh masyarakat, maka
dia mau berkorban apa saja untuk kepentingan
masyarakat. Bahkan jiwa berkorbannya itu
sangat kuat dan merepotkan dia sendiri. Tetapi
kalau masyarakat sekelilingnya mengacuhkan
dirinya, diapun akan berbuat hal yang sama.
Tapi yang sebenarnya terjadi, adalah karena
orang-orang disekitarnya tidak tahu kemauan
orang Saddha itu.
Yang paling bermanfaat adalah kalau orang
Saddha itu menjadi tokoh masyarakat, pemimpin
partai politik, asosiasi, pimpinan organisasi, atau
kelompok kegiatan apa saja. Karena dengan
demikian dia akan mendapat kesempatan
menyampaikan gagasan-gagasan yang umumnya
sangat cemerlang, sehingga bisa memajukan
organisasi yang dipimpinnya itu.
CIRI KHAS
Tanda khas yang dimiliki orang kelahiran
mangsa "Saddha" terutama pada postur tubuh
yang jangkung dan tidak berotot. Penampilannya
malu-malu kucing, dengan dandanan rapi,
rambut tersisir rapi. Tingkah lakunya lembut
dan sopan.
Menilik dari kebiasaannya sehari-hari, orang
Saddha mempunyai kebiasaan tidak mau diam.
Selalu ada-ada saja yang dikerjakan.
Mengerjakan apa saja, walaupun pekerjaan itu
tidak berguna.
Dalam pergaulan, kalau kita menemui seseorang
yang tidak mau dikalahkan bicaranya dan selalu
menonjolkan "Aku"nya, itulah salah satu watak
orang Saddha. Begitu pula kalau ada seseorang
yang memberikan bantuan kepada sahabatnya
hingga belebih-lebihan hingga dia sendiri
mendapat kesulitan, itu pun termasuk prilaku
orang Saddha. Kalau pria banyak dikerumuni
wanita (Playboy).
IKATAN PERSAHABATAN
Dalam tata kehidupan ini selalu ada berpasang-
pasangan, siang dan malam, pria dan wanita,
baik dan buruk, susah dan gembira, dan begitu
pula dalam pergaulan.
Sahabat adalah orang yang termasuk dekat
dengan kita, sahabat lebih dari kawan lebih pula
dari saudara. Karena sahabat tempat kita
mencurahkan perasaan dan mempercayakan
rahasia pribadi.
Maka untuk mendapatkan sahabat itu juga
tidaklah gampang. Tidak segampang mencari
kenalan atau kawan. Adalah hubungannya
dengan jiwa, perasaan yang paling dalam. Tentu
saja kecocokan ada diantara dua hati.
Bagi orang Saddha sahabat yang cocok adalah
orang "KAPAT" (19 September - 13 Oktober).
Selain itu cocok pula dengan orang kelahiran
mangsa "KAWOLU" (4/5 Februari - 1 Maret).
Persahabatan Saddha dengan Kapat ini ibarat
tempat nasi mendapat tutup, bisa saling mengisi
dalam hal berkarya. Si Saddha pencetus ide-ide
dan si Kapat yang mempertimbangkan, sehingga
tewujud cita-cita orang Saddha itu , sehingga
Tidak hanya bergantung diatas bintang. begitu
pula dengan orang Kawolu, bagaikan gayung
bersambut.
KEADAAN KESEHATAN
Orang kelahiran "Saddha" pada umumnya
tingkat kesehatannya kurang balk. Sejak masih
kanak-kanak sering kena penyakit, sakit kepala,
batuk, dan radang paru-paru.
Penyakit itu akan terbawa ketika mencapai usia
Remaja dan menjadi Orang Tua. Maka lebih baik
memelihara kesehatan daripada mengobati
setelah tertimpa penyakit. Kelemahan dirinya
telah diketahui, yaitu bagian paru-paru,
khususnya bagi mereka yang terlahir pada hari
Minggu Pon.
Menjaga kesehatannya dengan bersenam
kebugaran setiap pagi. Berolahraga yang ringan-
ringan saja, seperti lari pagi atau bulu tangkis.
Jangan terlalu memaksakan diri. Minum air
jernih setiap pagi sebanyak satu liter.
Bagi mereka yang terlahir pada hari Selasa
Kliwon jangan terlalu banyak berangan-angan
dan berkhayal, karena dapat mengganggu
kestabilan jiwa dan dapat terkena gangguan
syaraf. Karena kelemahannya terletak di otaknya
dan juga di jantung. Dianjurkan senam dan olah
raga teratur.
PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang Saddha bidang pekerjaan yang cocok
khususnya pekerjaan yang ada kaitannya dengan
dunia seni. Walau begitu pakar Astrologi Jawa
telah mengelompokan orang kelahiran Mangsa
"Saddha" dalam tiga kelompok. Masing-masing
kelompok ditinjau dari hari kelahirannya, yaitu:
1. Eka
Kelompok pertama adalah kelahiran hari
Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka yang terlahir
dalam kelompok ini, bidang pekerjaan yang
cocok untuk ditekuninya adalah dalam bidang
seni, yaitu sebagai pengarang, wartawan,
penulis skenario film, sinetron dan teater. Selain
itu berbakat pula sebagai penggerak massa.
2. Dwi
Kelompok kedua adalah kelahiran hari Senin.
Mereka yang termasuk dalam kelompok ini
mempunyai lapangan kerja yang cocok adalah
sebagai pengacara, notaris, sekretaris, atau guru.
Tetapi paling cocok sebenarnya adalah sebagai
Pelukis.
3. Tri
Kelompok ketiga adalah kelahiran hari Selasa,
Kamis dan Sabtu. Mereka yang terlahir pada
kebmpok ini mempunyai kesempatan kerja pada
bidang persurat kabaran dibagian percetakan
ataupun layout, kedokteran, sebagai pemandu
wisata, atau sebagai pegawai negeri. Dapat pula
bekerja pada sebuah perusahaan swasta, sebagai
apapun. Tetapi yang paling cocok dan bebas dari
campur tangan orang lain adalah sebagai
penerbit.
REJEKI & PENGHIDUPANNYA
Pada umumnya orang kelahiran mangsa
"SADDHA" penghidupannya kurang balk. Semua
itu dapat terjadi karena orang Saddha selalu
bimbang dan mendua hati, maka banyak
kesempatan emas yang terlepas. Begitu pula
dalam mengerjakan segala sesuatu sering
terburu-buru, yang akibatnya sering berbuat
kesalahan. Sehingga pekerjaannya itu sia-sia dan
menanggung rugi. Dengan demikian selalu
kekurangan uang dan selalu dirundung hutang.
Walaupun begitu, ahli Astrologi Jawa telah
mengelompokkan orang kelahiran mangsa
"Saddha" menjadi tiga kelompok. Dengan
pedoman pada hari kelahirannya, yaitu:
1. Eka
Kelompok pertama adalah kelahiran hari
Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka yang terlahir
dalam kelompok ini, rejeki dan penghidupannya
agak kurang balk, dia harus berjuang gigih untuk
memperjuangkan kehidupannya. Tetapi setelah
usia 30 tahun bagi mereka yang terlahir pada
hari Minggu Wage, Rabu Wage, Minggu Pon,
Rabu Legi, Jumat kliwon, Minggu Paing, Rabu
Pon, Rabu kliwon, Jumat Pahing, kehidupannya
akan menjadi baik. Sedangkan selain Weton-
weton tersebut, harus lebih banyak berjuang dan
jangan berputus asa.
2. Dwi
Kelompok kedua ini adalah kelahiran hari Senin.
Mereka yang terlahir pada kelompok ini
mempunyai nasib yang lebih baik dari yang
pertama. Tetapi sering pula mengalami kesulitan,
karena sikapnya yang mendua, pembimbing, dan
kurang tegas mengambil sikap. Tetapi setelah
mencapai usia 30 tahun bagi yang lahir hari
Senin Legi, Senin Pon, Senin Kliwon, keadaannya
akan menjadi lebih baik. Bagi mereka yang tidak
masuk dalam weton tersebut jangan berkecil
hati, karena akan baik juga pada usia setelah
mencapai 35 tahun. Pada hari tua akan
mendapat keberhasilan setelah dapat
mengetahui jati dirinya, karena akan lebih
berhati-hati dalam langkahnya.
3. Tri
Kelompok ketiga ini terlahir pada hari Selasa,
Kamis dan Sabtu. Mereka yang termasuk dalam
kelompok ini keadaan penghidupannya baik
sekali. Semua itu dapat terjadi karena orang
yang terlahir dalam kelompok ini lebih realistis.
Mau menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Mau mempergunakan rasio. Walaupun sifat
bimbang dan keraguan itu ada, tetapi dapat
terkendalikan dengan pikiran yang sehat dan
realitis. Dalam usia 24 tahun sudah mulai baik
ekonominya, mereka itu adalah kelahiran Kamis
Legi, Sabtu Legi dan Sabtu Kliwon. Sedangkan
yang terlahir pada weton lainnya, akan mulai
berhasil pada usia 29 tahun. Tetapi pada
umumnya kelahiran kelompok ketiga ini akan
mengalami kehidupan yang baik dihari tua, kaya
raya dan bahagia.
SAAT YANG BAIK
Orang kelahiran mangsa "Saddha" akan
menemukan suatu hari yang baik dan sangat
terkesan. Waktu itu adalah saat sinar paling
terang terpancar dari kedudukan mangsa
"Saddha" pada tanggal 18 Februari.
Lebih-lebih kalau tanggal tersebut jatuh pada
hari Rabu atau Sabtu. Karena pada hari-hari
tersebut dapat dipergunakan untuk segala
keperluan yang penting. Akan berhasil dengan
baik sampai dikemudian hari akan membawa
keberuntungan.
HOBI
Orang kelahiran mangsa "SADDHA," mempunyai
berbagai hobi, antara lain:
1. Melukis, termasuk Koleksi Lukisan.
2. Seni Tari dan Seni Pentas.
3. Mendaki Gunung dan Alam terbuka.
4. Membaca, buku-buku non fisik dan fiksi.
5. Belajar Atodidak.
6. Mendengarkan musik, Pop, dan musik yang
iramanya tenang.
7. Mempelajari ilmu Spiritual, Parapsikologi.
8. Pesta dan Makan enak.
9. Koleksi barang kuno, termasuk Pusaka, Keris.
Demikian beberapa hobi yang dinikmati oleh
orang kelahiran mangsa "Saddha" sebagai suatu
perwujudan gejolak Jiwanya.
JODOH
Dalam hal perjodohan bagi orang Saddha
tidaklah terlalu sulit, karena didalam pergaulan
sehari-hari cukup menarik dan ada
pengagumnya. baik itu Saddha pria maupun
Saddha wanita.
Tetapi pacar yang akan jadi pasangan hidupnya
telah ditentukan kecocokannya,
keharmonisannya, dan benar-benar langgeng
abadi. Bagi orang Saddha yang paling cocok
adalah dengan orang kelahiran pada mangsa
"KAPAT" (19 September - 13 Oktober). Tetapi
juga dapat cocok dan serasi dengan kelahiran
mangsa "KAWOLU" (4/5 Februari - 1 Maret), dan
cocok pula dengan kelahiran mangsa "SADDHA".
Garis-garis perjodohan itu merupakan suatu
kesimpulan Astrologi Jawa. Tetapi tidak menutup
suatu kemungkinan untuk menikah dengan
mangsa kelahiran yang lainnya. Namun ada
kendala yang berakibat rumah tangga itu akan
retak dan tidak harmonis. Bahkan bisa terjadi
peristiwa "pisah ranjang" walaupun tampak dari
pandangan umum rukun dan satu rumah.
BATU PERMATA
Orang yang terlahir pada mangsa "SADDHA"
dapat mempergunakan beberapa batu permata
yang sesuai dan mendatangkan rasa percaya diri.
Beberapa jenis batu permata itu adalah:
1. Aquamarin = Batu sinar laut hijau
Batu permata ini warnanya hijau, ada pula yang
biru laut. Bagus sekali untuk Aksesori, baik
sebagai batu cincin, maupun liontin dan bros.
Khasiatnya dapat mencegah sakit lever, sakit
pencernaan, dan lemah badan.
2. Jamrud Hijau = Emerald
Jamrud Hijau merupakan batu permata yang
cocok bagi orang kelahiran mangsa "Saddha",
selain keindahannya sebagai aksesoris,
berkhasiat pula untuk melindungi diri dari sakit
kepala.
3. Agate = Akik (Berbagai warna)
Batu Permata ini umumnya digunakan untuk
batu cincin. Khasiatnya dapat untuk mencegah
demam, sakit perut, dan batuk-batuk.
WARNA
Ada beberapa jenis warna yang cocok dan ideal
bagi orang kelahiran mangsa "Saddha", yaitu
warna-warna yang paling apik untuk busana,
interior, maupun karpet lantai dan mebel.
Warna itu adalah Putih, Kuning, dan Biru Muda.
Dengan warna tersebut orang kelahiran mangsa
"Saddha" akan merasa srek dan apik. Sehingga
dalam penampilannya dapat bersikap optimis
pula.
BUNGA
Memilih bungapun, tidaklah sembarang pilih
asal bunga. Karena salah pilih bisa berabe
jadinya. Bagi orang mangsa Saddha, ada
beberapa jenis bunga yang cocok dan seperti
warnapun, bunga bisa mendatangkan inspirasi
dan asumsi bagi setiap orang.
Bunga-bunga yang cocok bagi orang "SADDHA"
adalah:
1. Bunga Melati
2. Bunga Gadena atau Ceplok Piring
3. Bunga lily Putih
4. Bunga Anyelir
5. Bunga Gradiol Biru
6. Bunga Anggrek Bulan.
Demikian beberapa jenis bunga yang apik dan
mendatangkan pengaruh positif bagi orang
kelahiran mangsa "Saddha", baik untuk dipasang
di ruang tamu, di kamar tidur, ataupun di
kantor.

Mongso karo

KEADAAN UMUM
Bagi mereka yang terlahir sekitar tanggal 3 Agustus s/d 25
Agustus, adalah termasuk dalam Pranata Mangsa Karo dalam
pranatan Horoskop Jawa. Mangsa Karo orbitnya selama 23
hari. Beredar di langit sebelah Tenggara dalam pengaruh
Batara Sakri. Musim Kemarau.
Batara Sakri mempunyai pengaruh yang kuat sekali bagi
Semesta Alam. Baik itu mengenai cuaca, musim, dan nasib
manusia. Dalam Pranata Mangsa bertepatan dengan Mangsa
Karo itu diibaratkan bak "Bantala Rengka" atau "Tanah Retak".
Karena pada saat itu kekurangan air, musim kemarau sehingga
sawah dan ladang kekeringan menimbulkan tanah berbongkah
(Bhs.Jawa = Nela) dan gersang.
Batara Sakri mempunyai sifat: berwatak keras hatl, tetapi
budinya luhur serta mantap. Dalam segala tindakannya pasti
dan tidak ragu lagi. Tutur katanya sopan, jalan pikirannya
cemerlang, cerdas dan cerdik. Segala yang dikerjakannya
cepat diselesaikan dengan baik dan rapi. Dengan sifat itulah
maka dia mudah sekali mengambil hati orang lain, khususnya
atasannya. Tentang keberuntungan, dia selalu cepat mencapai
sukses, tetapi sombong. Hal itu karena dia menginginkan
supaya tidak banyak dikerumuni orang-orang yang tidak
berkepentingan.
Karirnya terus menanjak, banyak dicintai kawan sekerja
maupun pimpinannya. Tetapi terkadang dia senang menyepi,
menjauhi keramaian kalau sedang menghadapi sesuatu yang
sangat pelik. Penyepiannya itu dimaksud untuk
mengkonsentrasikan pikiran dalam menuntaskan kasus-kasus
yang menjadi problemnya.
Dapat menjadi kaya, dan kekayaan itu diperoleh karena hasil
jerih payahnya sebagai seorang pejabat. Bukan karena korupsi
ataupun menipu. Karena dia sangat berhati-hati
mempergunakan harta kekayaannya, berhati-hati pula menjaga
reputasinya dikalangan publik.
Orang yang di bawah naungan Batara Sakri pun akan sama
segala-galanya dengan Batara tersebut. Baik sifat, watak,
perbuatan, dan kemauannya. Karena daya kosmis yang
terpancar sejak jabang bayi terlahir, maka daya kosmis yang
telah terpengaruh oleh daya gaib Batara Sakri. Terpadulah
daya hidup dan menghidupkan dalam diri jabang bayi tadi
sebagai Batara Sakri yang terlahir di Bumi.
Bukan orang Karo kalau dia termenung di rumah, karena sifat
orang kelahiran Mongso karo ini selalu bergerak lincah dan
tidak mau berhenti. Maka diibaratkan bak "Badai dan
Pancawarna menerjang alam, selalu bergerak cepat dan luas
pandangannya, tetapi lembut hati".
Orang yang terlahir dalam Mongso Karo ini mempunyai prinsip
hidup "Kejujuran". Disamping itu dia juga mempunyai sifat dan
kepribadian yang kuat. Dia tak pernah melakukan "lempar batu
sembunyi tangan". Apapun yang dia lakukan kalau ini salah
maka dia berani untuk mempertanggung jawabkan
perbuatannya itu. Dia mempunyai kekuatan yang luar biasa,
baik kekuatan fisik maupun kekuatan rohani. Dia selalu
mengambil barisan paling depan dalam membela kebenaran,
dan membela kawan-kawannya.
Senang berterus terang, menegur seseorang dengan terus
terang. Tanpa rasa takut, kalau sampai orang yang ditegurnya
menjadi marah. Ditilik dari sikapnya itu, bisa digambarkan
bahwa orang kelahiran mongso Karo ini dapatlah ditampilkan
sebagai calon pemimpin besar yang selalu membela keadilan
dan kebenaran.
Walaupun tidak semua orang kelahiran Mongso Karo ini
menjadi pemimpin atau orang besar. Semua itu tentu saja
tergantung dari berbagai faktor penentu lainnya. Faktor-faktor
penentu itu merupakan elemen-elemen kehidupan, yaitu jam
kelahiran, hari kelahiran, lingkungan hidup, pendidikan, dan
keturunan. Kalau mereka mendapatkan pendidikan yang cukup
baik, lingkungan hidup yang baik pula, penentu-penentu
kebaikan lainnya yang cukup. Maka orang kelahiran Mongso
Karo ini akan cukup berarti. Kebalikannya dari itu dia akan
menjadi orang biasa dan pegawai rendahan, bahkan kuli
panggul dan buta aksara. Walaupun begitu untuk orang
Mangso Karo, tetap dapat dibedakan dengan orang kelahiran
Mongso lainnya. Karena dia selalu menonjol dari kuli-kuli dan
pegawei rendahan lainnya. Bahkan dia yang selalu akan tampil
ka muka kalau terjadi sesuatu yang perlu pembelaan dan
memerlukan seseorang untuk mempertanggung jawabkan
sesuatu perbuatan kelompok itu.
Orang kelahiran Mongso Karo ini jarang marah, bukan berarti
dia tidak dapat marah. Tetapi dia adalah orang yang
berkepribadian kuat, maka kuat pula mengekang amarahnya.
Tetapi bila dia sudah marah, akan marah sekali. Orang yang
lahir mongso Karo ini pada umumnya tubuhnya kuat, jarang
sakit. Tetapi kalau jatuh sakit, akan sulit disembuhkan. Maka
harus selalu menjaga kesehatan.
ALAM SEMESTA
Musim yang datang pada Mangsa Karo bertepatan dengan
tanggal 3 Agustus sampai dengan tanggal 25 Agustus,
berumur 23 hari. Dalam Horoskop Jawa dikiaskan bak
"Bantala Rengka" artinya tanah berbongkah (Nelo = Bhs.
Jawa), dikiaskan begitu karena pada saat itu keadaan air
tanah memang sudah habis, disebabkan musim kemarau.
Keadaan alam benar-benar gersang, tetapi pohon-pohon randu
dan mangga yang telah meranggas atau gundul mulai tampak
bersemi kembali, sedangkan tanaman palawija banyak
mendapat siraman tergantung pada pembagian air irigasi.
Irigasi itupun bergantung dari volume waduk yang menyimpan
air pada musim hujan. Asal tidak terjadi kemarau panjang
maka pembagian air melalui irigasi itu akan berjalan dan
mencukupi. Begitu pula air dari belik atau sendang, berguna
pula untuk irigasi di desa-desa.
POSTUR TUBUH
Orang yang terlahir pada Mangsa Karo mempunyai postur
tubuh yang tegap, tinggi besar dengan bahu bidang, tangan
dan kaki yang kokoh. Raut muka bulat telur, dengan bentuk
kepala bulat. Matanya selalu mengkilat memancarkan sinar
optimis dan kegembiraan. Alisnya jarang dan rambutnya hitam
legam dan lurus, tetapi ada pula yang kecokelatan tetapi
lembut.
Ada pula orang Karo yang kurus, tetapi walaupun kekurusan,
dadanya bidang dan bahunya tegap. Tampak kesigapannya
dan kuat bekerja. Baik laki-laki maupun perempuan kelahiran
Mongso Karo, mempunyai semangat bekerja yang tinggi serta
berpenampilan gesit dan jarang sakit.
Dalam keberanian, maka orang kelahiran mongso Karo ini
tidak diragukan lagi. Begitu pula dia selalu tampil di muka
sebagai orang yang berani menghadapi segala rintangan.
Matanya berbinar-binar, menandakan kejujuran dan rasa
optimis. Dapat maju sebagai pemimpin yang sukses dan
sebagai panutan. Ciri khas lainnya terletak pada bibir, bibir atas
lebih tebal.
KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Pada umumnya mereka mempunyai sifat keras, berani
menghadapi segala macam kesulitan, bahkan berani berkorban
demi kebenaran.
Sifat anak-anak karo ini sangat terbuka, jujur, dan berterus
terang. Seolah tiada rahasia lagi yang disimpannya. Walaupun
dengan begitu akan membahayakan dirinya, tetapi anak
Mangsa Karo ini tidak peduli. Rasa kemanunggalan dengan
keluarga maupun orang sekelilingnya sangat kuat, begitu pula
rasa tanggung jawabnya, tidak hanya omong kosong. Mereka
pada umumnya mempunyai rasa percaya diri yang sangat
tinggi, sehingga apa pun yang dikerjakan di tanggung
jawabkan dengan berani. Apa pun resikonya.
Sifat-sifat dasar itu telah dimiliki oleh anak-anak kelahiran
Mongso Karo. itu semua akan terus berkembang, hingga ke
masa remaja, dan setelah tua nanti. Mereka pada umumnya
keras, jika mendapat hinaan dari orang lain. Kalau diganggu
oleh kawannya, maka mereka melawannya dengan keras.
Bahkan mereka akan bersikap sombong kepada orang yang
menghinanya. Walaupun mempunyai sikap keras dan sering
menyombongkan diri, kawannya banyak juga.
KEADAAN MASA REMAJA
Orang kelahiran Mongso Karo yang telah mencapai usia
dewasa telah memiliki pula jiwa yang dewasa. Langkah
perbuatannya lebih terarah. Tetapi tidak menyimpang jauh
dengan karakternya ketika masih Balita dan Kanak-kanak.
Masa remaja, adalah masa bahagia. Masa remaja bagi orang
kelahiran mongso Karo merupakan tantangan. Dia harus
membuktikan keperkasaan.
Karena ingin membela kawan dia sering terlibat dalam suatu
perkelahian. Sapintas tampak urakan dan brutal, tetapi
sebenarnya jiwanya baik. Rasa solidaritasnya sangat tinggi
ceplas-ceplos dalam bicara, tegas tidak tedeng aling-aling.
Kalau langkah dan perbuatannya itu ternyata salah maka dia
tak segan pula untuk minta maaf. Sebaliknya kalau orang lain
dipandang luput, dia pun tidak segan-segan untuk bertindak
dengan tegas. Tidak takut menghadapi siapa pun, kalau dia
yakin itu benar.
Karena sifatnya yang baik dan mudah percaya kepada orang
lain, dia sering menjadi korban penipuan. Pendiriannya sangat
kuat, begitu pula daya ingatnya. Orang kelahiran Mongso Karo
tidak mudah melupakan sesuatu kejadian, seumur hidupnya
dia selalu akan ingat. Dia sangat menyukai kebebasan, tidak
mau dikekang. Walaupun begitu, tidak berarti dia ugal-ugalan.
Dia bertanggung jawab atas segala perbuatannya, menghargai
orang lain, sopan santun, dan murah hati.
Orang yang dilahirkan pada Mongso Karo itu, salah satu
sifatnya yang khas adalah tidak senang berdiam diri. Ada saja
yang dikerjakannya, dia selalu bergerak bahkan dia merasa
ngilu bila harus terdiam. Harus ada sesuatu pekerjaan yang
larut dikerjakannya untuk melepaskan hari-harinya yang
kosong. Maka tidaklah mengherankan kalau dia termasuk
orang yang menonjol di lingkungannya. Karena energi yang
lebih selalu dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain. Untuk
membantu kesulitan kawan-kawannya.
Dalam pergaulan di kalangan remaja, maka orang Karo
mempunyai sifat yang unik. Keunikannya itu ialah sifat malu-
malu kucing pada tahap kenal pertama. Lebih-lebih dengan
lawan jenisnya. Tetapi setelah biasa, maka dia akan tampak
baik sekali, sopan- santun dan ramah penuh pengertian.
Nasib orang kelahiran Mongso Karo akan menjadi lebih baik
sejalan dengan bertambahnya usia. Maka dalam hal karir,
keberuntungan finansial pun akan mengalami kemajuan
setahap demi setahap. Mantaplah setelah umurnya menjadi
tua. Pada umumnya orang kelahiran mongso Karo, baik sekali
kalau berkecimpung dalam bidang bisnis. Dia selalu tegas
dalam mengambil keputusan.
CIRI KHAS
Ciri khas yang menonjol bagi orang kelahiran mongso Karo
ialah selalu berterus terang. Dia merasa muak dengan segala
tipu daya dan kejahatan. Tetapi dia sendiri terkadang bisa
kena tipu daya orang. Karena sifatnya yang mudah
mempercayai seseorang.
Ada pula ciri khas tentang selera, orang kelahiran mongso
Karo sangat menyukai makanan yang enak. Maka tidap
mengherankan kalau dia sering terlihat makan di restoran.
Dalam pergaulan di masyarakat dia selalu tampak menonjol.
Bukannya karena menonjolkan diri, tetapi dia selalu tampil ke
muka kalau diperlukan. Hal itu karena sikapnya yang terbuka
dan senang menolong sesama. Maka tidaklah luput kalau di
dalam perkumpulan apa pun dia selalu terpilih sebagai ketua
atau pemimpin kumpulan itu.
Apa pun pekerjaan yang ada dia lakukan, daripada dia harus
berdiam diri karena baginya menganggur adalah menyiksa diri.
Tidak pernah diam lama di rumah, seolah tidak kerasan dan
ada saja alasan untuk meninggalkan rumah.
IKATAN PERSAHABATAN
Pada umumnya orang kelahiran mongso Karo (3 Agustus - 25
Agustus) mempunyai sifat supel dan tidak mudah marah.
Sehingga dia mempunyai kawan yang cukup banyak dari
berbagai kalangan.
Walaupun kawan-kawannya banyak, tetapi hanya ada beberapa
orang saja yang benar-benar cocok dengannya. Mereka itu
adalah orang-orang yang terlahir khususnya pada mongso
Kasadasa (27 Maret - 19 April).  Dengan adanya kecocokan itu
maka dalam persahabatan akan mendatangkan suatu yang
menguntungkan baginya dan tidak akan mengalami kerepotan
dikemudian hari.
Selanjutnya masih ada pula yang cocok baginya, yaitu orang
yang terlahir dalam mongso Kanem (10 November - 22
Desember), orang terlahir dalam mongso Kaso (23 Juni - 2
Agustus). Ada juga yang cocok dengan kelahiran mongso
Saddho (13 Mei - 22 Juni), dengan kelahiran mongso Desta
(20 April - 12 Mei) dan dengan kelahiran mongso Kapat (19
September - 13 Oktober).
Dari sahabat-sahabat yang cocok baginya itulah sahabat-
sahabat sejati. Sahabat dalam suka dan duka. Dengan
merekalah orang kelahiran Mongso Karo itu dapat mencapai
apa yang dicita-citakan. Karena mereka itu adalah orang-
orang yang selalu mendukung segala gagasan dan konsepsi-
konsepsinya. Mereka tidak akan menipu dan menjerumuskan.
Dengan demikian semua yang direncanakannya akan berjalan
lancar. Kepemimpinannya akan tampak jelas. Dalam
menempuh cita-citanya karena dukungan sahabat-sahabatnya
tadi akan berhasil dengan baik. Walaupun sebenarnya orang
yang terlahir dalam mongso Karo itu dapat berdiri sendiri.
KEADAAN KESEHATAN
Orang yang terlahir dengan Mongso Karo, mempunyai
beberapa kelemahan pada tubuhnya. Kelemahan itu
merupakan suatu organ tubuh yang paling peka terhadap
serangan suatu penyakit.
Misalnya bagi orang kelahiran mongso Karo sering merasakan
kepala pusing dan tulang atau persendian nyeri. Tentu saja
pada waktu masih muda dan remaja rasa sakit itu tidak
dihiraukan. Karena mereka pada umumnya tahan sakit. Tetapi
setelah usia meningkat 40 tahun lebih, barulah dirasakannya.
Bahkan dapat pula terkena serangan jantung. Bermula dari
menanggung rasa duka yang berkepanjangan akan
menyebabkan dia menjadi luluh kekuatannya, bahkan mungkin
dapat terkenal serangan jantung yang mematikan.
Orang yang terlahir dalam mongso Karo, juga terpengaruh
kekuatan rasi Langkir dalam kekuasaan Batara Kolo, yang
menguasai jantung orang kelahiran mongso Karo dan akan
selalu mencari kelengahan dan menterornya. Lebih-lebih bagi
anak tunggal, maka penyakit jantung itulah ancamannya.
Tentu saja anjurkan untuk benar-benar menjaga kesehatannya,
terutama pada bagian-bagian yang sudah diutarakan
terdahulu, dengan demikian maka kemungkinan dihinggapi
penyakit-penyakit tersebut akan menjadi lebih kecil.
PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang yang terlahir pada Mongso Karo, untuk
menentukan pilihan pekerjaan yang cocok baginya dapat
dibagi menjadi tiga kelompok.
Pembagian kelompok itu menurut data Prasutayama atau
Horoskop Jawa disebabkan perbedaan-perbedaan hari
kelahiran dalam Pranata Mongso Karo. Ketidak serasian dalam
memilih pekerjaan menyebabkan keresahan bekerja. Bahkan
bisa saja sering berganti-ganti pekerjaan dan merasa tidak
cocok. Rasa sejati atau rasa pribadinya yang mengoreksi,
dalam pencarian itu akan memakan waktu yang cukup lama.
Usia akan terus bertambah, bahkan ada yang terlanjur tidak
mengetahui atau belum pernah merasakan suatu pekerjaan
yang cocok baginya sampai hayat meninggalkan badan.
Bukankah itu mengecewakan dan sia-sia?
Adapun pembagian kelompok dalam kelahiran Mangsa Karo
itu sebagai berikut ini:
1. Kelompok Satu
Adalah orang yang terlahir pada Mongso Karo hari Minggu,
Rabu dan Jumat. Mereka ini lebih mementingkan perasaan
daripada pikiran. Maka pekerjaan yang paling cocok baginya
agar dapat sukses, ialah bidang pekerjaan yang sehubungan
dengan sifat dan kemauan orang itu. Wiraswasta bidang
perdagangan adalah pilihan yang utama, tetapi dapat juga
membuka Nigt-club, Teater, atau sebagai aktor Film.
2. Kelompok Dua
Adalah orang yang terlahir pada Mongso Karo hari Senin.
Mereka ini mementingkan keuntungan pribadi atau
mengutamakan harta kekayaan. Maka yang paling cocok
berwiraswasta sebagai pedagang emas dan berlian, bekerja di
Bank, pedagang hasil bumi, bahan pangan, dan yang terbaik
juga bermanfaat bagi perkembangan jiwanya adalah seniman
musik dan lagu.
3. Kelompok Tiga
Adalah orang yang terlahir pada Mongso Karo hari Selasa,
Kamis dan Sabtu. Mereka ini mengutamakan pikiran, punya
kemauan yang keras dan keberanian. Maka yang paling cocok
adalah sebagai aparat pemerintah, penegak hukum atau
prajurit. Cocok juga mendirikan pabrik tekstil, biro jasa,
sebagai pegawai atau pemimpin pada biro bangunan atau real
estate, bahkan cocok juga sebagai seniman pelukis atau
pemahat.
Demikian yang dapat kami uraikan tentang bidang pekerjaan
yang cocok bagi orang-orang yang terlahir pada Mongso Karo.
Sesuai dengan sifat mereka yang berani, berterus terang dan
tidak mau diam. Maka pekerjaan yang paling cocok dapat
dipilihnya sendiri. Apa yang kami uraikan itu merupakan garis-
garis utama. Adapun selebihnya dapat terjadi karena pengaruh
faktor kejeniusan seseorang. Dapat pula terjadi kelainan yang
disebabkan oleh bakat alam dalam bidang keparanormalan,
abnormal dan jenius. Namun biasanya tidak akan jauh meleset
dari garis-garis utama yang telah kami utarakan diatas.
GAMBARAN TENTANG REJEKI
Bagi mereka yang terlahir pada Mongso Karo, untuk
mengetahui sebagai gambaran tentang rejeki keuangan dan
ekonomi pribadi, haruslah diteliti lebih lanjut dengan hari
kelahirannya. Karena untuk mendatanya diperlukan penelitian
dengan Ilmu Prasutayama atau Horoskop Jawa.
Diikutsertakannya hari kelahiran dalam penelitian ini, karena
besar pula pengaruhnya bagi diri seseorang dalam segala
tindak, langkah, dan nasibnya.
Maka diketemukan pembagian kelompok menjadi tiga yang
penjabarannya akan kami uraikan di bawah ini.
1. Kelompok Satu
Mereka yang terlahir pada Mongso Karo hari Minggu, Rabu
dan Jumat, rnempunyai rejeki yang kurang baik. Bahkan dapat
hidup melarat. Sejak masih muda sudah mulai berusaha
dalam bidang keuangan, walaupun sebagian besar
kekayaannya dipergunakan untuk menolong orang lain. Bahkan
ada kemungkinan dapat menjadi pemimpin suatu badan
sosial. Dia merasa puas dapat membantu kesusahan orang
lain, walaupun akhirnya dia sendiri tidak punya apa-apa. Tetapi
setelah umur lebih dari 35 tahun dia mulai berfikir, dan
memikirkan kepentingan keluarganya. Maka rejeki yang
sebenarnya adalah ketika berumur diatas 35 tahun, karena
saat itu dia tidak akan kekurangan uang. Semua perjuangan
dan usahanya untuk kesejahteraan keluarga.
2. Kelompok Dua
Mereka yang terlahir pada Mongso Karo hari Senin. Pada
umumnya mempunyai kesempatan dapat menjadi kaya raya.
Bahkan mereka dapat menjadi orang terpandang dan
dermawan. Rejekinya lebih mudah didapat kalau dia mudah
pula memberi. Akan lebih stabil lagi cara penanganan
keuangan dan ekonomi setelah mencapai usia menjelang 41
tahun, saat itu rejekinya mulai menanjak. Hidupnya penuh
kegembiraan, bahkan bahtera rumah tangganya tenang dan
harmonis penuh bahagia.
3. Kelompok Tiga
Mereka yang terlahir pada mongso Karo hari Selasa, Kamis
dan Sabtu. Pada kelompok ini nasibnya kurang begitu baik.
Mereka selalu harus berjuang. Walaupun begitu ada saja orang
yang menolongnya dari kesulitan keuangan. Tetapi dia lebih
suka berjuang keras untuk mendapat yang diinginkannya.
Tetapi menjelang usia tua, rejekinya akan mulai membaik.
Semua itu tentu saja berkat perjuangan yang gigih tanpa
mengenal lelah.
SAAT YANG TEPAT
Bukan suatu guyon atau tahayul, suatu saat manusia itu
mempunyai masa jaya atau masa terbaik baginya. Saat terbaik
itu hanya terjadi suatu ketika dan tidak terduga terlebih
dahulu. Semacam keberuntungan yang tidak terduga, datang
dengan serta merta. Itulah anugerah Allah kepada hambanya
yang tersayang. Dapat terjadi pada setiap insan di bumi Ini,
minimal seumur hidupnya sampai empat kali kejadian yang
tidak terduga.
Tetapi Ilmu Prasutayama atau Horoskop Jawa dapat
menelitinya saat yang mana bagi setiap kelahiran akan
mendapat keberuntungan yang terbaik.
Bagi orang yang terlahir di dalam mongso Karo, adalah setiap
bulan Maret. Tepatnya adalah akhir bulan Februari hingga
pertengahan bulan Maret.
Adapun hari yang membawa pengaruh baik dalam segala
usaha sebagai permulaan memulai pekerjaan penting adalah
hari Minggu, bisa juga di hari Jumat. Hal itu merupakan suatu
upaya manusia dalam mengatasi segala liku-liku kehidupan
yang penuh misteri.
Pada akhir Februari sampai dengan pertengahan Maret, Batara
Sakri sedang menaburkan berkahnya bagaikan hujan meteor,
terlihat dirasi Wukir dan Regulus atau Leo.
Maka usahakan untuk memulai pekerjaan yang penting pada
Akhir Februari sampai dengan 15 Maret dan pilih hari-hari
Jumat atau Minggu. Semoga hasilnya akan lebih baik karena
berkah Tuhan yang melimpah-ruah.
HOBI
Orang yang terlahir dalam Mongso Karo ini tidak mempunyai
banyak hobi, walaupun begitu ada beberapa hobinya yang
berguna bagi kepentingan orang lain. Diantaranya adalah
kesenangannya mengumpulkan anak-anak dan memberi
permen atau hadiah. Maka dikemudian hari kalau mampu,
bentuk hobi itu akan menjadi suatu ide mendirikan panti
asuhan atau yayasan sosial.
Mempunyai selera humor juga, dan jiwa seni rupa maupun seni
suara. Maka mereka pun dapat menjadi kolektor lukisan,
patung atau barang antik. Pada waktu mudanya gemar sekali
mengembara, tetapi setelah tua lebih senang tinggal dirumah
sambil mendengarkan musik irama tenang.
JODO PINASTI
Istilah "Jodo Pinasti" diangkat dari istilah Jawa, yang berarti
jodoh yang sudah ditentukan untuk keharmonisan dalam
rumah tangga.
Kalau pada jaman bahela atau tempo doeloe, perjodohan itu
ditentukan oleh orang tua, maka tidak jarang terjadi
perceraian, atau keluarga yang tidak harmonis. Tetapi karena
sekarang bukan lagi jamannya kuda gigit besi, tetapi jamannya
kuda gigit roti, maka semua perbuatan dan kejadian harus
diperhitungkan dan direncanakan.
Masalah perjodohan adalah masalah yang sangat pelik dan
unik. Orang harus mempunyai keberanian dan tekad untuk
membentuk rumah tangga. Jangan lagi dihinggapi rasa putus
asa yang akan menghambat kemajuan pribadi.
Dalam penelitian dengan ilmu Prasutayama atau Horoskop
Jawa, orang yang terlahir dalam Mongso Karo (3 Agustus - 25
Agustus) mempunyai pasangan hidup yang harmonis dengan
kelahiran Mongso Kasadasa (27 Maret - 19 April), maka hidup
berumah tangganya akan mencapai keharmonisan, tenteram,
bahagia, abadi dan damai sampai akhir hayatnya.
Ada pula calon lain yang termasuk cocok adalah kelahiran
mongso Kanem (10 November - 22 Desember), begitu pula
kemungkinan yang lain lagi ialah kelahiran mongso Kaso (23
Juni - 2 Agustus), bisa juga dengan kelahiran mongso Saddha
(13 Mei - 22 Juni), mongso Kapat (19 September - 13 Oktober)
dan kelahiran mongso Desta (20 April - 12 Mei).
Dalam perkawinannya orang kelahiran Mongso Karo sangat
bahagia, adapun dalam menjalankan kewajiban suami-istri pun
juga sangat baik. Artinya bidang seks pada umumnya mereka
tergolong bertempramen tinggi. Bahkan layak digolongkan
sangat berlebihan.
Walaupun begitu tidak mengabaikan anak-anaknya, bahkan
mempunyai rasa kasih sayang yang terkadang berlebihan
terhadap anak-anaknya. Dia akan menjaga keluarganya dengan
penuh tanggungjawab, sedumuk bathuk senyari bumi (Bhs.
Jw) yang artinya, apapun yang akan terjadi kalau diganggu
anak atau istrinya bahkan diusik tempat tinggalnya maka akan
dibela sampai mati.
Keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga orang kelahiran
mongso Karo dapat menjadi contoh yang positif bagi generasi
muda.
BATU PERMATA
Batu permata disamping untuk perhiasan, sebagai penonjolan
tingkat sosial seseorang, juga mempunyai daya gaib yang
berpengaruh pula pada jiwa pemakainya.
Bagi orang yang terlahir pada mongso Karo, ada beberapa
selo aji atau batu permata yang cocok baginya. Batu permata
tersebut adalah: Berlian, Ruby star, Topas Kuning, dan
Tormalin.
Menurut pendataan berdasarkan kimiawi dan Kejawen, maka
batu Berlian mempunyai daya sebagai penolak segala
kekuatan ilmu sihir, menambah kekuatan tubuh, dan
menenteramkan fikiran. Ruby, daya yang terkandung di
dalamnya adalah menolak impotensi dan menolak penyakit
infeksi. Adapun Selo Aji yang Topas terkandung daya
penyembuh penyakit dada, luka terbakar, encok, ambeien, dan
sakit perut. Sedangkan Selo Aji yang bernama Tormalin
mempunyai pengaruh kepada si pemakai sebagai menolak
segala rasa takut.
Bagi kelahiran Mongso Karo, pada usia muda yang terbaik
mempergunakan cincin pengikat batu-batu permata tadi ialah
jenis logam perak. Barulah setelah umumnya mencapai 40
tahun mempergunakan cincin emas dengan batu-batu
permata Ruby, Berlian, Topas Kuning, atau Tourmaline. Boleh
dipilih mana yang paling disenangi.
WARNA YANG COCOK
Bagi orang yang terlahir dengan mongso Karo, sebaiknya
mempergunakan warna Kuning untuk pakaiannya. Karena
wnrna ini mempunyai pengaruh yang baik baginya. Kemudian
warna Hijau dan warna Orange.
Warna-warna yang cocok bagi orang kelahiran Mongso Knro
tersebut, dapat pula sebagai warna-warn dekorasi, atau
interior rumah. Perabot rumah tangga atau hiasan ruang tamu.
BUNGA
Walaupun orang kelahiran Mongso Karo ini pada umumnya
mempunyai watak kaku, namun romantis. Bahkan senang
keindahan dan harum- haruman.
Bunga yang paling cocok baginya adalah bunga melati, lily,
dan bunga-bunga yang berwarna kuning dan harum, dapat
juga bunga anggrek.

Mongso katelu

KEADAAN UMUM
Mereka yang terlahir pada tanggal 26 Agustus - 18 September
termasuk didalam Mangsa "KATELU" dalam perhitungan
Horoskop Jawa. Mangsa "KATELU" berorbit selama 24 hari
dan berada di langit belahan Tenggara. Kemunculannya
ditandai dengan berhembusnya angin dari Utara ke Selatan
dengan kekuatan sedang. Hawanya panas, sedangkan air
untuk keperluan pertanian mempergunakan irigasi, sungai,
atau sumur dengan menyiram tanaman palawija di sawah dan
ladang. Saat itu adalah Musim Kemarau.
Mangsa "KATELU" itu dalam pengaruh kekuasaan Dewi
Kamaratih dan Batara Kamajaya. ketika Mangsa itu berjalan,
maka petani telah memulai panen palawija. Pada saat-saat
seperti itu rasa percaya diri mulai timbul. Anak mulai percaya
dan menghormat orang tuanya, mereka dapat makan kenyang
walau dari jagung, kedelai, atau kacang. Maka mangsa
"KATELU" ini candranya "Suta Manut Ing Bapa", yang artinya
"Anak Menurut Kepada Ayah ". Penjabarannya adalah semua
nasehat orang tua diturut oleh anak-anaknya.
Hal itu dapat terjadi karena pengaruh daya sakti Dewa
Kamajaya dan Dewi Kamaratih, dewa-dewi yang selalu rukun
dan saling mencintai itu teryata mempunyai pengaruh besar
kepada keadaan alam semesta maupun insan yang baru
terlahir pada Mangsa "KATELU"tersebut.
Sanghyang Kemajaya, adalah dewa yang menempati
kaendraan di langit belahan Tenggara yang bernama
"Cakrakembang" bersama Dewi Kamaratih, memelihara
wilayah kekuasaannya. Memberkahi suatu kelahiran maupun
musim dengan penuh kasih sayang dan disiplin.
Orang yang terlahir tepat pada Mangsa "KATELU" itu akan
mempunyai sifat kasih sayang, adil, senang berdamai, disiplin
dan jujur.
Batara Kamajaya mempunyai sifat keras dan disiplin, tetapi
ramah, murah hati penuh kasih sayang. Tidak senang
menganggur, ada-ada saja yang dikerjakannya. Tetapi
rejekinya tidak begitu banyak dan tidak dapat berhemat
karena sifatnya senang menolong dan membantu kebutuhan
orang lain.
Orang yang terlahir dalam pengaruh Mangsa "KATELU" ini
mempunyai candra "Peksi Aneng Luhur", yang artinya "Nurung
Diatas". Dimaksudkan kalau mencari uang harus menunduk.
Penjabarannya jangan melihat kesana-kemari karena akan
merasa bimbang dan tidak sampai hati, akibatnya uangnya
akan habis. Harus ingat bahwa di rumah anak-isteri menanti
penghasilan anda. Karena kelemahan hati, maka uang yang
dibawanya akan diberikan kepada orang lain.
Batara Kamajaya digambarkan kepalanya menatap ke bawah,
artinya selalu menyaksikan segala umat, baik senang maupun
sedih. Kalau ada orang yang senang, maka akan bersyukur
kepada Tuhan, dia ikut senang dan bahagia. Tetapi kalau
menyaksikan orang susah, maka dia akan ikut bersedih,
menangis, meratap dan akhirnya dia yang mengulurkan tangan
menolongnya.
Suatu keberuntungan bahwa Mangsa KATELU ini ditempati
dua kekuatan yaitu Dewa Kamajaya dan Dewi Kamaratih. Dewi
Kamaratih selalu mendampingi suaminya dengan setia. Tidak
berarti membabi buta, dia bisa menjadi penasehat yang baik.
Kalau menyaksikan hal-hal yang tidak wajar maka Dewi
Kamaratih akan menegur Dewa Kamajaya. Begitulah didalam
diri orang "KATELU" seolah ada dua jiwa didalam dirinya yang
sering berdiskusi, berdialog atas segala perilaku yang sedang
diperbuatnya.
Kalau itu telah terjadi dan menjerumuskan dirinya, maka Dewi
Kamaratih akan menegurnya dan Dewa Kamajaya akan
kembali sadar dan lurus kembali. Artinya orang KATELU
bukannya manusia super, terkadang juga melakukan perbuatan
yang tidak benar, hal itu akan terjadi hanya sebentar. Dia akan
cepat sadar dan lurus kembali.
Maka kalau anda termasuk orang "KATELU" seharusnya
sangat bersyukur, karena pada umumnya mempunyai sifat-
sifat yang baik, simpatik, jujur, dan selalu berusaha menjaga
kesucian. Baginya mengutamakan segala sesuatu dengan
berterus terang itu lebih baik, dan sangat membenci kepada
orang munafik. Dia sangat rajin bekerja, giat berjuang demi
karier.
Karena Dewa Kamajaya digambarkan menunduk, maka orang
KATELU juga sangat pemalu. Dia tidak mau mengerjakan
sesuatu dengan menonjolkan diri didepan umum. Dia lebih
senang mengerjakan sesuatu dengan diam-diam. Walaupun
begitu, kalau dia harus tampil di depan umum, maka dia akan
bertindak dengan sangat hati-hati, serta dengan penuh
ketelitian dan disiplin.
Tentang pandangannya terhadap adat-istiadat sangat positif.
Dia adalah tokoh yang sangat menjunjung tinggi harkat dan
hakekat "Tatakrama", maka segala tindak tanduknya sangat
diperhitungkannya dengan teliti berdasarkan tata kesopanan
dan norma-norma Agama. Maka dia tidak akan mau diajak
untuk makar, korupsi, menipu, atau perbuatan apa pun yang
bersifat melanggar norma adat dan Agama.
Kalau menginginkan suatu pekerjaan yang berhasil dengan baik
dan tepat, orang mangsa "KATELU" orangnya. Dia akan
mengerjakan dan menyelesaikan semua tugas-tugasnya
dengan rapi, rajin, tepat dan sempurna. Dia tidak akan mau
mengulur-ngulur waktu.
Orang kelahiran Mangsa "KATELU" selalu berusaha untuk tidak
merugikan orang lain, dan juga tidak mau dirugikan orang. Dia
tidak ingin menonjol. Bahkan kalau dia mendapat kehormatan
untuk tampil ke muka dan mendapat sanjungan, malah
menjadi gugup karenanya. Dia tidak perduli dengan pandangan
dan pendapat orang, yang penting dia tidak ingin dan tak
pernah mempunyai gagasan untuk merugikan orang lain.
Dalam keadaannya yang wajar, maka orang kelahiran Mangsa
"KATELU" selalu menginginkan segala sesuatunya beres,
bahkan kalau ada hal-hal yang menurutnya tidak benar, maka
dia tidak segan-segan secara berterus terang menegur orang
yang bersangkutan. Hal itu kadang-kadang membuat orang
jadi risih, dia dianggapnya terlalu bawel, campur tangan, den
cerewet. Masalahnya orang kelahiran "KATELU" ini tidak dapat
berpura-pura dengan tutur kata, sehingga apa yang
dikemukakan adalah kritik yang  membangun, tetapi hal itu
malah bisa menyulitkan dia sendiri, akhirnya dia jadi mengalah
dan diam.
Masalah pribadi, karena sering dia menyaksikan ketidakadilan,
penyelewengan, pelecehan cinta dan lain-lain. Maka dia sering
pula dihinggapi perasaan apatis, perasaan takut dan pesimis
terhadap orang-orang disekitarnya. Khawatir kalau-kalau dia
tidak akan mendapatkan kasih sayang yang murni dan
sungguh-sungguh dari orang yang dicintainya. Inilah yang
sering mengganggu dan mengacaukan konsentrasi pikirannya.
Sehingga dia dapat berbalik menjadi orang yang pesimis.
Maka seyogyanya dia harus mendengarkan petunjuk-petunjuk
getaran jiwanya yang paling dalam, sehingga keraguan,
pesimis, dan rasa takutnya dapat dilenyapkan. Maka apa yang
seharusnya dilakukan untuk masa depan keluarga dan
lingkungannya akan dapat dia kerjakan dengan baik dengan
lebih berkonsentrasi dan kembali kepada pribadinya yang
murni dan optimis.
KEADAAN FISIK
Orang yang terlahir dalam Mangsa "KATELU" ini mempunyai
bentuk tubuh langsing, tingginya sedang, kepalanya agak bulat
menandakan bahwa orang tersebut mempunyai kemampuan
berpikir yang tinggi. Matanya kecil tetapi berbinar-binar bagi
laki-lakinya, tetapi bermata redup bagi wanitanya. Kakinya
tidak begitu besar, menandakan kalau orang kelahiran
KATELU itu kuat berjalan jauh maupun mendaki gunung
Sedangkan jari jemarinya lentik, menandakan kalau dia rajin
bekerja. Wajahnya bulat telur dengan dagu lancip, kadang
hatinya bimbang. Kurang teguh hati dalam menonjolkan diri
atau merebut cita-cita, karena dia tidak senang bersaing dan
menonjol, inilah faktor yang melemahkan dirinya. Tetapi orang
"KATELU" disenangi dalam pergaulan, sehingga banyak
kawannya.
Suatu yang menguntungkan bagi orang KATELU adalah
persahabatan. Karena bagi orang kelahiran Mangsa "KATELU",
persahabatan adalah hal yang perlu sekali. Ada pula hal yang
menonjol yang menggambarkan bahwa orang kelahiran
Mangsa "KATELU" itu sering rnenghentak-hentakkan kakinya,
juga menghentakkan jari-jemari tangannya. Hal itu
menggambarkan bahwa dia seringkali gugup dan gelisah.
KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Sejak masih kanak-kanak, orang kelahiran Katelu sudah
menyenangi bidang seni, misalnya seni tari, seni suara, dan
seni rupa. Perasaannya terlalu peka, dia sangat ingin
menyenangkan hati kedua orang tuanya. Maka terkadang dia
melakukan sesuatu diluar kehendaknya.
Dalam pergaulan dia sangat disenangi, karena dia sering
menolong kawan-kawannya dari berbagai kesulitan. Hanya
sayangnya orang KATELU sering merasa ragu dan malu. Maka
dia lebih senang mengerjakan sesuatunya secara diam-diam
supaya tidak diketahui oleh anak lain. Barulah setelah apa
yang dikerjakannya itu berhasil, dia mau memperlihatkan
kepada anak lain. Padahal kalau dia berani tampil menonjol
dan terbuka diantara kawan-kawannya maka dia akan lebih
maju, bahkan dia akan mempunyai kesempatan utama.
Walaupun didalam pergaulan orang KATELU ini cukup banyak
kawannya dan cukup menonjol karena disegani dan dihormati
kawan-kawan yang pernah mendapat pertolongannya, Tetapi
dikalangan keluarga sangat pendiam, tidak banyak omongnya,
dan tidak banyak permintaannya. Bahkan keluarganya
seringkali jengkel karena dianggapnya dia cepat berputus asa
dalam memperjuangkan pendapat dan cita-citanya.
KEADAAN MASA REMAJA
Setelah orang kelahiran "KATELU" menjadi remaja, dalam
pergaulannya ternyata sifatnya ketika masih kanak-kanak
masih terbawa. Dia sangat pemalu, bahkan kalau dia terpilih
untuk menjadi ketua OSIS untuk tampil di atas mimbar dia
merasa gentar juga. Maka dia akan sangat berhati-hati dalam
mengutarakan pendapat dan pidatonya, karena dia takut
membuat kesalahan.
Semua itu disebabkan karena orang kelahiran mangsa
"KATELU" selalu ingin berbuat benar, dia takut sekali berbuat
salah dan takut sekali melanggar norma-norma adat dan
Agama.
Banyak rencana kerja yang telah dipersiapkannya, tetapi dia
tidak mau rencana itu diketahui oleh orang lain. Dia akan
merasa takut dan sangat malu kalau sampai menemui
kegagalan sedangkan hal itu diketahui orang lain. Maka dia
lebih suka secara diam-diam. Begitulah seperti yang
tergambarkan dalam lambang orang kelahiran Mangsa
"KATELU", yaitu Batara Kamajaya dan Batari Kamaratih, Dewa
dan Dewi yang menyebarkan kesucian dan kedamaian. Maka
orang kelahiran "KATELU" mempunyai sifat seperti itu juga.
Dia selalu berusaha untuk benar dan suci dalam segala tindak
tanduknya. Bahkan tidak akan pernah menyeleweng dari
ajaran-ajaran Agamanya maupun adat-istiadat keluarganya.
Sesuai dengan kesenangannya dalam bidang seni lukis atau
seni rupa, maka dia juga senang bepergian untuk menambah
wawasan dan menghidupkan jiwa seninya, disamping itu dia
juga senang ke gunung yang berhawa sejuk, karena dia
membutuhkan udara pegunungan yang sejuk untuk kesehatan
paru-parunya.
Sifat ragu-ragu dan cemas itu yang sering menghantui orang
yang terlahir pada mangsa "KATELU", sampai-sampai didalam
pergaulannya terhadap lawan jenis sering mentok. Karena dia
tiba-tiba merasa khawatir kalau cintanya tidak terbalas,
bertepuk sebelah tangan. Kalau hendak ngomong takut kalau
menyakiti hati, dan dia akan diam seribu bahasa agar tidak
menyakiti hati kekasihnya.
Perasaannya selalu dimainkan, seperti juga cinta kasihnya
yang menggebu-gebu tanpa batas waktu. Begitu pula
kebenciannya terhadap seseorang tidak akan mudah terhapus,
bahkan dapat meningkat menjadi dendam yang
berkepanjangan.
Pada dasarnya ada suatu segi yang baik bagi orang kelahiran
mangsa "KATELU", yaitu sifat tekun, cerdik, cerdas, teliti, dan
disiplin. Hal itu dapat dimanfaatkan dalam pekerjaan yang
membutuhkan penanganan seperti yang dimaksud tadi. Dalam
dunia pekerjaan orang kelahiran mangsa "KATELU" pada
umumnya jarang yang menganggur. Dia akan selalu terpilih
dengan karir yang baik, walaupun dia bermain di belakang
layar.
CIRI KHAS
Tanda khas bagi orang kelahiran mangsa "KATELU" ini juga
dipengaruhi oleh ciri-ciri khas Dewa Kamajaya dan Dewi
Kamaratih. Dewa Kamajaya bentuk tubuhnya tidak gemuk,
tingginya sedang, wajahnya menunduk, matanya kecil redup.
Menandakan kalau orang kelahiran Mangsa "KATELU" ini
mempunyai watak pemalu, tidak suka melirik kanan kiri, dan
suka mengandalkan kemampuannya pribadi.
Kepala bulat, menandakan kalau didalam kepala itu tersimpan
gagasan-gagasan yang luar biasa, cerdik, cerdas, dan cermat.
Tingginya sedang menandakan kalau orang ini tahan berkelana
atau bepergian karena kakinya kecil artinya ringan kaki.
Rambutnya hitam lemas, ada juga yang kecoklatan, berkulit
kuning langsat. Janggutnya bagaikan lebah tergantung. Tetapi
yang paling menonjol adalah kebiasaan orang kelahiran
mangsa "KATELU" ini selalu menghentak-hentakan kaki atau
meremas-remas jari jemarinya, yang menandakan kalau dia
sedang gelisah. Tetapi pengaruh Dewi Kamaratih, wajahnya
mendongak, maka kalau sudah terdesak, orang kelahiran
mangsa "KATELU" ini berani maju ke depan dengan suara
lantang tetapi penuh perhitungan dan kewaspadaan.
IKATAN PERSAHABATAN
Sahabat karib orang kelahiran mangsa "KATELU" adalah
orang-orang yang terlahir pada mangsa "KAPITU" (23
Desember - 3 Februari), "KAPAT" (19 September - 13 Oktober),
"DESTA" (20 April - 12 Mei), "KASO" (23 Juni - 2 Agustus),
"KALIMA" (14 Oktober - 9 November), dan "KaATELU" (26
Agustus - 18 September). Tetapi sahabat yang paling baik
adalah dengan orang yang terlahir mangsa "KAPITU" (23
Desember - 3 Februari).
Pada umumnya orang kelahiran "KATELU" itu sangat pintar
dalam pergaulan, dia dapat mengambil hati kawan-kawannya.
Semua itu dapat terjadi karena dia selalu mau mengalah.
Kemudian kawan-kawannya dapat mengambil suatu pelajaran
yang baik dari orang "KATELU" itu, yang terbukti mempunyai
sifat jujur, tidak senang menonjolkan diri dan sopan. Maka
terpilihlah dia menjadi kawan tempat bertanya bagi remaja
sebaya dengannya. Walau sebaya namun dituakan oleh kawan-
kawannya.
KEADAAN KESEHATAN
Seperti yang kami katakan terdahulu, bahwa orang kelahiran
KATELU membutuhkan pergi ke pegunungan, selain
menyaksikan keindahan untuk membangkitkan jiwa seninya,
juga untuk menghirup udara pegunungan yang segar. Hal itu
sangat baik untuk kesehatan paru-parunya. Karena disamping
itu, bakat penyakit yang lain adalah gampang terkena sakit
dada atau paru-paru, reumatik, khususnya tulang-tulang
bagian lengan dan jari jemari tangan. Juga ada kemungkinan
dapat terkenal sakit liver, maag, dan yang paling gawat
gangguan sukar tidur, karena dapat juga mengganggu pada
metabolisme syaraf.
Petunjuk untuk menjaga kesehatannya adalah dengan senam
yang teratur setiap hari. minum air putih minimal 1 liter setiap
pagi.
PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang yang terlahir pada Mangsa "KATELU" untuk
menentukan pilihan pekerjaan yang cocok baginya, menurut
ahli Horoskop Jawa haruslah diketahui terlebih dahulu hari
kelahiran orang itu. Kemudian dilakukan pengelompokan hari
lahir tadi menjadi tiga kelompok.
Sebabnya diadakan pengelompokan itu, karena hari satu
dengan lainnya mempunyai perbedaan karakter hari. Maka
setelah diteliti lebih mendalam dan memakan waktu yang
cukup lama, akhirnya dibagi tiga kelompok karakter hari.
Adapun kelompok-kelompok itu adalah sebagai berikut:
1. Eka
Untuk orang kelahiran Mangsa "KATELU" kelompok pertama
ini adalah mereka yang terlahir pada hari Minggu, Rabu dan
Jumat. Mereka ini adalah orang-orang yang mengutamakan
harga diri, kesucian dan disiplin, tanpa menonjolkan diri. Maka
Pekerjaan yang paling cocok adalah sebagai wartawan.
Walaupun begitu tidak tertutup kemungkinan lain, yaitu
sebagai pelukis, pemahat atau pengarang. Juga dalam bidang
Kerohanian mempunyai kesempatan juga sebagai mubalig,
pendeta atau pemuka agama dan spiritual. Tetapi yang paling
mengangkat karirnya adalah pekerjaan dibidang komunikasi
atau sebagai wartawan.
2. Dwi
Untuk orang kelahiran Mangsa "KATELU" dalam kelompok
kedua adalah mereka yang terlahir pada hari Senin. Mereka ini
adalah orang yang mengutamakan keuntungan materi (uang)
walaupun dia adalah orang "KATELU" tetapi pengaruh hari
Senin yang materistis itu, maka pekerjaan yang cocok adalah
sebagai pedagang barang-barang elektronik, otomotif seperti
mobil atau sepeda motor. Atau menjadi pegawai dan digaji
orang. Dapat juga menjadi pedagang obat-obatan, apoteker,
dan pengacara. Tapi yang paling cocok untuk pekerjaan dan
karir adalah sebagai pengacara, atau pembela perkara.
3. Tri
Untuk orang kelahiran Mangsa "KATELU" dalam kelompok tiga
adalah mereka yang terlahir pada hari Selasa, Kamis dan
Sabtu. Mereka ini adalah orang-orang yang bersifat keras,
berani, walaupun itu bukan karakter utama orang "KATELU"
yang pemalu dan pendiam. Tetapi harus diingat bahwa yang
menjiwai orang "KATELU" selain Dewa Kamajaya juga Dewi
Kamaratih yang lincah, kenes (ramah) dan berani. Maka
mereka yang terlahir pada kelompok hari ini memiliki
pekerjaan yang cocok adalah sebagai pedagang keliling, biro
jasa dan perjalanan, pegawai pada Perpustakaan, RS,
membuka persewaan buku dan percetakan atau penerbitan.
Tetapi yang paling cocok untuk pekerjaan maupun karirnya
adalah menjadi penerbit atau percetakan.
GAMBARAN TENTANG REJEKI
Bagi mereka yang terlahir pada Mangsa "KATELU" dapat
diketahui gambaran ekonomi dan keuangannya sebagai
perwujudan rejeki yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Untuk kepentingan itu haruslah diteliti lebih lanjut berdasarkan
Prasutayama maupun Horoskop Jawa. Maka ditemukanlah
tiga kelompok hari lahir berdasarkan karakter masing-masing
hari lahir tersebut, yaitu:
1. Eka
Mereka ini adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat.
Kelompok ini rata-rata memiliki jiwa sosial yang tinggi,
walaupun sebenarnya sejak masih muda dia sudah pandai
mencari uang, tetapi karena jiwa sosialnya terlalu tinggi, maka
uangnya habis untuk menolong orang lain. Beberapa
diantaranya dapat terpilih menjadi ketua atau pengurus badan
atau yayasan sosial. Dia akan merasa puas dengan keadaan
itu, tetapi setelah umurnya meningkat 29 tahun dan telah
menikah, maka rejekinya akan lebih baik dan keuangannya
menjadi stabil, sehingga tidak kekurangan uang.
2. Dwi
Mereka adalah orang kelahiran Mangsa "KATELU" yang
dilahirkan pada hari Senin. Kelompok ini adalah kelahiran yang
paling baik diantara orang "KATELU" karena rejekinya mengalir
bagaikan air sungai karena sukses dalam dunia usaha.
Walaupun begitu dia masih mengutamakan kejujuran dan
disiplin karena itu adalah moto orang "KATELU". Meskipun
dirinya tidak senang menonjol, tetapi tetap memiliki jiwa
sosial yang tinggi. Ekonomi dan keuangannya akan terus
menjadi lebih baik setelah dia menikah, dan setelah umur 29
atau 41 rejekinya akan melimpah ruah.
3. Tri
Mereka ini adalah orang kelahiran mangsa "KATELU" yang
terlahir pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Kelompok ini
adalah orang-orang yang juga mempunyai keberuntungan yang
cukup baik sehingga dia dapat mencapai kebahagiaan. Sifat
dermawan yang telah tumbuh sejak masih anak-anak dan
remaja terus terpupuk subur karena dia dikaruniai rejeki yang
cukup baik. Banyak kawan-kawannya yang selalu siap
membantu bila diperlukan. Tidak sedikit pula mendapat
keuntungan uang atau materi dari kawan-kawannya itu.
HARI JAYA
Hari yang baik bagi orang yang terlahir pada Mangsa "KATELU"
adalah Rabu dan Sabtu. Tetapi yang paling baik memilih
tanggal 6 Agustus sampai tanggal 28 Agustus. Lebih baik lagi
kalau diantara tanggal-tanggal itu dipilih hari Rabu atau Sabtu.
Pada tanggal 12 April setiap tahun, kedudukan Wuku Galungan
berada pada titik kulminasi, artinya pada kedudukan yang
tertinggi dan pada saat itulah Sang Hyang Kamajaya sedang
memancarkan sinar kejayaannya kepada orang kelahiran
Mangsa "KATELU". Pancaran anugrah yang optimal akan
dirasakan dalam kehidupan manusia sebanyak empat kali
dalam seumur hidupnya.
Demikian berdasarkan perhitungan Horoskop Jawa yang telah
menemukan hari-hari Jaya dan tanggal-tanggal baik untuk
mengerjakan sesuatu niat maupun pekerjaan besar.
Tentu saja semuanya itu kita serahkan kembali kepada Tuhan
yang Maha Pencipta Alam Semesta ini. Manusia hanya
berharap, tapi Tuhan jugalah yang menentukan.
HOBI
Orang terlahir pada Mangsa "KATELU" tidak banyak hobinya
yang menonjol. Kebanyakan hobinya dinikmati sendiri.
1. Senang menyendiri, merenung di tempat sepi.
2. Membuat percobaan-percobaan secara diam-diam.
3. Mengembara dan panjat tebing.
4. Menyukai barang-barang seni dan kuno.
5. Belajar menari, melukis, dan seni rupa.
Karena hobinya itulah maka orang "KATELU" dapat mencapai
ketenangan, kemudian sukses dalam hidupnya. Semua itu
dapat dicapainya dengan diam-diam pula, yang merupakan
kejutan bagi orang tuanya.
JODOH
Bagi orang yang terlahir dalam mangsa "KATELU" mempunyai
sifat yang baik sekali dalam pergaulan. Orangnya
menyenangkan dan sopan tutur katanya.
Begitu pula didalam tingkat perkawinan, dia sangat mesra dan
romantis. Maka hidupnya sangat bahagia.
Adapun pasangan atau jodoh kelahiran Mangsa "KATELU" itu
adalah Mangsa "KAPITU" (23 Desember - 3 Februari), mereka
adalah pasangan hidup yang harmonis dan akan
mendatangkan kebahagiaan.
Selain itu ada pula beberapa mangsa kelahiran yang cocok
baginya, seperti juga dalam memilih sahabat yang cocok,
begitu pula memilih pasangan hidup yang cocok. Di antaranya
mangsa "KASO" (23 Juni - 2 Agustus), "KATELU" (26 Agustus -
18 September), "KAPAT" (19 September - 13 Oktober ),
"KALIMA" (14 Oktober - 9 November), dan mangsa
"DESTA" (20 April - 12 Mei). Sederetan petunjuk calon
pendamping hidup itu, dapat dipilih walaupun jodoh ini Tuhan
yang menentukan, tetapi bukankah manusia juga diharuskan
untuk berusaha. Kalau usaha manusia itu direstui oleh Sang
Maha Pencipta, itulah jodoh yang telah dipastikan.
BATU PERMATA
Bagi orang kelahiran mangsa "KATELU" ada beberapa jenis
batu permata yang cocok baginya diantaranya adalah:
1. Batu Giok, batu ini mempunyai khasiat menolak sakit mata,
sakit pencernaan, sakit pinggang, dan mencegah keletihan.
2. Batu Akik Lapis, dalam istilah batu mulia disebut Sardonyx,
mempunyai khasiat mencegah keracunan.
3. Cornelian, mempunyai khasiat penawar sakit paru-paru dan
jalan pernafasan.
4. Pink Yasper, berkhasiat mencegah sakit perut, limpa, dan
ginjal.
Demikian selain batu-batu permata itu cocok untuk dipakai
sebagai batu cincin, maka bagi yang percaya mempunyai
khasiat seperti kami tuturkan di atas tadi.
WARNA IDEAL
Bagi orang Kelahiran "KATELU", warna-warna yang cocok dan
serasi sebagai pakaian ataupun interior rumah ialah warna
Kuning dan Hijau.
BUNGA
Baginya bunga yang cocok adalah: Sedap Malam, Melati, dan
Anggrek.