soewarsomandalaputra

Senin, 28 Maret 2016

Kalender bali

Kalender Saka Bali adalah sistem penanggalan yang
digunakan oleh orang Hindu Bali di pulau Bali dan Lombok .
Kalender Bali bisa dianggap istimewa sebab kalender Saka
Bali adalah penanggalan "konvensi". Tidak mutlak
astronomis seperti kalender Hijriyah , namun tidak pula
seperti kalender Jawa , tetapi 'kira-kira' ada di antara
keduanya.
Kalender Saka Bali tidak sama dengan Kalender Saka dari
India , namun kalender Saka yang sudah dimodifikasi dan
diberi tambahan elemen-elemen lokal.
Kalender Saka Bali bisa dikatakan merupakan penanggalan
syamsiah-kamariah (surya-candra) atau luni-solar . Jadi
penanggalan ini berdasarkan posisi matahari dan sekaligus
bulan . Dikatakan konvensi atau kompromistis, karena
sepanjang perjalanan tarikhnya masih dibicarakan
bagaimana cara perhitungannya.
Dalam kompromi sudah disepakati bahwa: 1 hari candra = 1
hari surya. Kenyataannya 1 hari candra tidak sama dengan
panjang dari 1 hari surya. Untuk itu setiap 63 hari (9 wuku )
ditetapkan satu hari-surya yang nilainya sama dengan dua
hari-candra. Hari ini dinamakan pangunalatri. Hal ini tidak
sulit diterapkan dalam teori aritmatika. Derajat ketelitiannya
cukup bagus, hanya memerlukan 1 hari kabisat dalam
seratusan tahun. [1]
Nama-nama bulan
No Penanggalan Bali Lama Hari
1 Kasa 30
2 Karo 29
3 Katiga 30
4 Kapat 29
5 Kalima 30
6 Kanem 29
7 Kapitu 30
8 Kawolu 29
9 Kasanga 30
10 Kadasa 29
11 Jiyestha 30
12 Sadha 29/(30)
Total 354/(355)
Panjang bulan
Dalam 1 bulan candra atau sasih, disepakati ada 30 hari
terdiri dari 15 hari menjelang purnama disebut penanggal
atau suklapaksa, diikuti dengan 15 hari menjelang bulan
baru (tilem) disebut panglong atau kresnakapsa . Penanggal
ditulis dari 1 pada bulan baru, sampai 15 yaitu purnama ,
menggunakan warna merah pada kalender cetakan. Setelah
purnama, kembali siklus diulang dari angka 1 pada sehari
setelah purnama sampai 15 pada bulan mati ( tilem )
menggunakan warna hitam. Dalam perhitungan matematis,
untuk membedakan warna, sering dipakai titi. Titi adalah
angka urut dari 1 yaitu bulan baru, sampai 30 pada bulan
mati. Angka 1 sampai 15 mewakili angka merah atau
penanggal, 16 sampai 30 mewakili angka 1 sampai 15
angka berwarna hitam atau panglong .
Panjang bulan surya juga tidak sama dengan panjang sasih
(bulan candra). Sasih panjangnya berfluktuasi tergantung
kepada jarak bulan dengan bumi dalam orbit elipsnya.
Sehingga kurun tahun surya kira-kira 11 hari lebih panjang
dari tahun candra. Untuk menyelaraskan itu, setiap kira-kira
3 tahun candra disisipkan satu bulan candra tambahan yang
merupakan bulan kabisat. Penambahan bulan ini masih agak
rancu peletakannya. Inilah tantangan bagi dunia aritmatika.
Idealnya awal tahun surya jatuh pada paruh-akhir sasih
keenam (Kanem ) atau paruh-awal sasih ketujuh (Kapitu ),
sehingga tahun baru Saka Bali (hari raya Nyepi ) selalu jatuh
di sekitar paruh-akhir bulan Maret sampai paruh-awal bulan
April .
Daftar bulan Bali matahari
No Penanggalan Jawa Awal Akhir
1 Kasa 23 Juni 2 Agustus
2 Karo 3 Agustus 25 Agustus
3 Katiga 26 Agustus 18 September
4 Kapat 19 September 13 Oktober
5 Kalima 14 Oktober 9 November
6 Kanem 10 November 22 Desember
7 Kapitu 23 Desember 3 Februari
8 Kawolu 4 Februari 1 Maret
9 Kasanga 2 Maret 26 Maret
10 Kadasa 27 Maret 19 April
11 Desta 20 April 12 Mei
12 Sada 13 Mei 22 Juni
Tahun Baru
Tahun baru bagi Kalender Saka Bali, diperingati sebagai hari
raya Nyepi, bukan jatuh pada sasih pertama (Kasa ), tetapi
pada sasih kesepuluh (Kadasa ). Idealnya pada penanggal 1,
yaitu 1 hari setelah bulan mati (tilem). Pada tahun 1993,
Hari raya Nyepi jatuh pada penanggal 2, diundur 1 hari,
karena penanggal 1 bertepatan dengan pangunalatri dengan
panglong 15 sasih Kasanga. Sekali lagi kompromi diperlukan
dalam perhitungan ini.
Sejak hari raya Nyepi , angka tahun Saka bertambah 1 tahun.
Menjadi angka tahun surya Masehi dikurangi 78. Dengan
demikian sasih- sasih sebelum itu berangka tahun Masehi
minus 79. Hal ini akan terasa janggal bagi pengguna
penanggalan Masehi, karena angka tahun sasih Kasanga
satu tahun di belakang angka tahun sasih Kedasa, dan
angka tahun dari sasih terakhir, Desta (Jiyestha) sama
dengan angka tahun berikutnya untuk sasih pertama ( Kasa ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar