Di ceritakan, ketika Sunan Kalijaga di bai’at ILMU SANGKAN PARANING DUMADI di atas perahu, perahunya bocor. Kemudian ditambal dengan lempung. Di dalam lempung tersebut ada seekor cacing. Mendengar baiat tersebut kemudian cacing berubah menjadi manusia, yang kemudian diberi nama SYEKH SITI JENAR.
Asalnya cacing berubah menjadi manusia kemudian namanya syekh Siti Jenar. Bukan hanya menjadi manusia Siti Jenar juga menjadi wali. Sudah dipesan tidak boleh menyebar ilmu Haq disembarang tempat, akan tapi Siti Jenar tidak faham tetap menyebarkan ilmu haq disembarang tempat.
KEAJAIBAN ILMU SANGKAN PARANING DUMADI
Didalam tanah itu ada suatu mahluq yang namanya cacing, cacing itu adalah mahluq yang hina dan lemah. Walaupun mahluq yang lemah akan tetapi kalau diinjak juga akan bergerak. Akan tetapi setelah mendengar baiat ilmu sangkan paraning dumadi yang dibaiatkan Sunan Bonang kepada Sunan Kalijaga, maka hilanglah sifat hayawannya, dari mahluq yang hina menjadi mahluq yang mulya ( manusia). Disamping menjadi manusia juga menjadi WALIYULLOH.
Akan tetapi walaupun wujud manusia kalau tidak kemasukan ilmu sangkan paraning dumadi maka manusia itu akan kembali menjadi cacing, bahkan kadang berubah menjadi benda.
1. Contoh manusia yang tidak kemasukan ilmu Sangkan Paran itu ada yang berubah menjadi batu. Seperti disebutkan didalam Al Qur'an surat Al Baqoroh ayat 74.
FAHIYAA KAL HIJAAROTAN
Artinya : " Maka dia seperti batu " ( bentuknya manusia akan tetapi didalamnya batu ).
Manusia yang dalamnya batu, apabila diberi hujan nasihat itu tidak akan pernah bisa masuk (nleser saja ). Al Qur'an, hadits semuanya nleser saja, batu tetap batu, air tetap air tidak ada satu kekuatan dunia yang mampu menghancurkannya. Orang seperti itu disebutkan didalam Al Qur'an: surat Al Isro' surat ke 17 ayat 50.
QUL KUUNUU HIJAAROTAN AU HADIIDAN
Artinya : " Jadilah batu-batu atau besi-besi "
Juga disebutkan didalam surat Al Baqoroh surat ke 2, ayat 74.
FAHIYA KAL HIJAAROTI AU-ASYADDU QOSWATAN.
Artinya : " Maka dia seperti batu atau lebih keras lagi ".
Yang bisa mencairkan hati yang demikian itu hanyalah api neraka.
WAQUUDUHAAN-NAASU WAL HIJAAROTU
Artinya : " Dan dinyalakan api neraka itu dengan manusia dan batu ".
Orang yang mempunyai hati seperti itu yang bisa mencairkan adalah api neraka, jadi menunggu besok. Kalau sekarang itu diberi keterangan maka dikatakan cerewet, diajak ibadah keluar rewelnya, Nabi dijadikan musuh, syaithon dijadikan guru.
2. Ada lagi orang yang tidak kemasukan ilmu sangkan paraning dumadi manusia bisa berubah menjadi kera. Disebutkan didalam Al Qur-an surat Al Baqoroh ayat 65.
KUUNUU QIRODATAN KHOOSYI'-IIN
Atinya : " Jadi keralah kamu dan terhina ".
3. Contoh lain orang yang tidak kemasukan Ilmu Sangkan Paraning dumadi, manusia berubah menjadi khimar. Didalam Al Qur-an disebutkan, surat Jum-at, surat ke 63 ayat no. 5:
KAMATSALIL HIMAARI YAHMILU ASFAARON
Artinya : " Adalah mereka seperti khimar yang membawa kitab ".
Khimar itu mengangkut barang-barang akan tetapi mereka tidak tahu apa yang dibawanya. Makannya seperti sapi, kesukaanya seperti sapi.
Manusia itu adalah mahluq yang mempunyai aqal, juga mempunyai perasaan, akan tetapi kalau tidak tahu asal usulnya, atau ilmu sangkan Paraning Dumadi maka ia seperti keledai, bahkan lebih hina.
Kalau hayawan tidak tahu sangkan paraning dumadi itu lumrah (hal yang biasa),karena dia tidak punya aqal dan perasaan.
4. Adalagi manusia yang tidak kemasukan ilmu Sangkan Paraning Dumadi, maka ia akan lebih hina dan dia seperti anjing. Dalam A lQur-an disebutkan didalam surat Al A'roof surat ke 7, ayat no.176.
WAT-TABA'A HAWAAHU FAMATSALUHU KAMATSALIL KALBI
Artinya : " Dan orang yang mengikuti hawanya, itu laksana anjing ".
5. Ada juga orang yang tidak kemasukan Ilmu Sangkan Paraning Dumadi, itu akan berubah menjadi kemlandingan. Dalam Al Qur-an disebutkan didalam surat Al Ankabuut, surat ke 29, ayat no. 41.
KAMATSALIL 'ANKABUUT
Artinya : " Seperti kemlandingan ".
Rumah yang dibangun oleh kemlandingan itu tidak bisa dibuat untuk berlindung dari panas, apabila panas akan tetap kepanasan dan apabila hujan akan tetap kehujanan. Rumahnya hanyalah untuk menjaring mangsa saja.
Kalau kemlandingan itu kemasukan ilmu Sangkan Paraning Dumadi, maka akan hilanglah sifat kemlandinganya dan akan muncul sifat manusianya, serta menjelma menjadi mahluq yang mulya. Seperti cacing yang kemasukan Ilmu Sangkan Paraning Dumadi, kemudian berubah menjadi manusia, bahkan menjadi auliya'.
6. Ada manusia yang tidak kemasukan Ilmu Sangkan Paraning Dumadi itu berubah menjadi Iblis. Seperti disebutkan didalam Al Qur-an Surat Al 'An'aam, surat ke 6, ayat no.112.
SYAYAATHIINAL INSI WAL JINNI
Artinya : " Syaithon berbentuk jin dan syaithon berbentuk manusia ".
Sejelek-jelek manusia adalah manusia yang tidak mempunyai musuh, karena syaithon yang seharusnya menjadi musuhnya malahan dijadikan teman. Ketemu Syaithon dianggap teman, ketemu penipu dianggap teman, sedangkan kita itu wajib mempunyai musuh syaithon. Bagaimana memusuhi syaithon, kalau tidak tahu Syaithon ?
Oleh karena itu wajib pula mengetahui syaithon. Untuk bisa mengetahui syaithon harus kemasukan ilmu Sangkan Paraning Dumadi, setelah kemasukan ilmu tersebut maka akan menjadi SYEKH SITI JENAR.
* SYEKH.
Kalimat syaikh itu bisa diartikan menurut bahasa juga dapat diartikan menurut istilah.
1. Kalimat Syekh menurut bahasa adalah : Setiap orang yang sudah berumur lebih dari 40 tahun, itu dinamakan syaikh baikpun orang itu kafir ataupun mukmin.
2. Kalimat Syekh menurut istilah adalah : Setiap orang yang mempunyai ilmu haqiqot itu dinamakan syaikh, walaupun orang tersebut baru berusia 17 tahun ( Syaikho untuk putri ).
* SITI.
Siti adalah isinya hati, tempatnya didalam hati bukan dibibir.
* JENAR.
Jenar itu artinya kuning, kuning adalah menggembirakan. Tetapi bukan kuningnya mundu, bukan kuning emas akan tetapi kuningnya logam mulia. Makanya iman, islam ditempatkan didalam bokor emas. Dimana emasnya ? ya disitu ( bokor emas).
Siti Jenar : isinya hati yang kuning ( yang meggembirakan) Disebutkan didalam Al Qur-an, surat Al Baqoroh surat ke 2, ayat no. 69.
SHOFROO-UN FAAQI'UL LAUNUHAA TASURRUN NAADHIRIIN
Artinya : " Kuning warnanya, menggembirakan hati, orang-orang yang melihatnya ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar